Rabu, 23 September 2015

Belajar dari Ibrahim, belajar taqwa kepada Allah

"Belajar dari Ibrahim, belajar taqwa kepada Allah"

Hello sahabat karib..
Assalamualaikum.Wr.Wb

Alhamdulillah Allah smpaikan kita pada hari dimana umat Muslim berkumpul dan bersatu di baitullah. momen ini pula bersamaan dengan diperintahkannya umat Muslim untuk berqurban dengan penuh keikhlasan. Bisa berupa Sapi, Kerbau, kambing, atau domba.

Sahabat karib yang dimulyakan Allah,
Mungkin sering kita perdengarkan guru-guru kita membahas mengenai Kisah Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Pembahasan itu bisa kita ambil point mengenai 4 hal.

Point yg pertama mengenai :

"Berprasangka baik kepada Allah"
Ketika itu Nabi Ibrahim secara tiba-tiba meninggalkan siti hajar dan Nabi Ismail di tengah2 gurun. Dengan sedikit mengejar, dipanggilnya Nabi Ibrahim secara perlahan oleh siti hajar. Berkatalah siti hajar, "Apakah ini perintah Allah Swt? Nabi Ibrahim menjawab,"ya ini perintah Allah Swt". Lalu siti hajar berkata, "saya yakin tidak disia-siakan, karena Allah masih bersama saya dan Ismail".

Point yang kedua :

"Memotivasi diri untuk berkerja keras"

Ketika Siti Hajar ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim, ketika itu juga Nabi Ismail yang masih kecil mengalami kehausan, siti hajar terus kesana kemari mencari air, ditelusurinya dari bukit ke bukit, yg dikenal dengan sebutan bukit safa dan marwah, namun tidak juga dijumpainya sumber air.akhirnya Allah berikan pertolongannya dengan mukzizat Nabi Ismail. Keluarnya air di sisi sisi Nabi Ismail.
Nabi Muhammad SAW juga sangat mengecam umatnya yang telah mampu berqurban, tetapi enggan untuk menunaikannya, hal ini tergambar dalam sabdanya:  “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu dia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat sholat kami.” (HR. Ahmad dan Ibn Majah).

Point yang ketiga yakni :

"Taqwanya Nabi Ibrahim dan Ismail kepada Allah Swt"

Atas izin Allah SWT, Nabi Ibrahim pun dikaruniai seorang putra bernama Isma’il. Ketika itu Nabi Ibrahim bermimpi berulang kali diminta menyembelih putra tercintanya Isma’il as.

Sewaktu Nabi Ibrahim menyakini mimpi itu bersumber dari Allah SWT, Ia segera menyampaikan kepada putranya Isma’il as bahwa Allah SWT telah memerintahkannya untuk menyembelih Isma’il as. Jiwa kesalehan Isma’il pun diuji untuk berbakti kepada Rob-nya, Isma’il pun menurutinya. Tatkala pisau tajam yang dipersiapkan Nabi Ibrahim as akan menghunus leher Isma’il, Allah SWT melalui malaikat Jibril menggantikan Isma’il dengan seekor gibas. Gibas yang disembelih dan Isma’il selamat dari proses penyembelihan itu.

Dengan contoh diatas, dapat kita petik hikmah bahwasanya Ketqawaan kepada Allah lebih diutamakan, bersegera menunaikan apa yang Allah perintahkan dan tidak terjebak didalam hawa nafsu karena kecintaan kpd dunia.

Yang tak kalah penting ialah point ke 4, yakni

"Sosok Nabi Ibrahim dapat menciptakan keluarga yang sakinah, mawadah, warrahmah"

Dari kisah yang disebutkan tadi, muncul pertanyaan. Bgaimana menciptakan Istri dan anak yang begitu taqwa dan patuh kpd Allah dan suaminya..
Kisah yg pertama bagaimana Siti hajar dpat berbaik sangka atas ditinggalkannya dia dan Nabi Ismail ditengah2 gurun pasir dan kisah kedua bagaimana ketaqwaan Nabi Ismail menyegerakan perintah Allah dan menuruti permintaan ayahnya..

Sebagai Muslim patutlah kita membentuk keluarga seperti yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim..
Ingat ayat yang artinya,
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)

Sahabat karib sekalian..
Itulah beberapa point dari keteladanan Nabi Ibrahim A.S.
Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang bisa mengambil pelajaran dari kisah-kisah Nabi terdahulu..

Wassalamualaikum.Wr.Wb

Selamat hari raya idul adha

Selamat hari raya idul adha

Minggu, 20 September 2015

Tata tertib arabic intensive class

Tata tertib arabic itensive class

Arabic intensive class

Silabus arabic intensive class

Karib store : buku-buku Islami

Karib store

Buku-buku Islami
Motivasi/sejarah/pemuda/ekonomi

Arabic Intensive Class

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Keluarga Remaja & Pemuda Islam BSD ( KARIB ) proudly present

〰〰"ARABIC INTENSIVE CLASS : Tingkat Dasar"〰〰

"Sesungguhnya Kami menurunkan berupa Qur'an berbahasa Arab, agar kamu mengerti" (Q.S Yusuf : 2). Kami mengundang teman-teman sekalian untuk bersama-sama belajar bahasa arab.

In Syaa Allah akan dilaksanakan pada
Hari        : Tiap Ahad
Tanggal : 27 September (kelas perdana)
Waktu    : 13.00-14.30 WIB
Tempat  : Masjid Asy-Syarif BSD (sekolah Al-Azhar BSD, samping taman kota)

•Pengajar•
Ust. Ageung

•Syarat dan Ketentuan•
- Kelas ini diadakan secara GRATIS
- Kelas terbatas hanya untuk 20 orang
- Peraturan kelas akan diberitahu secara detail saat hari H

•Pendaftaran•
WA atau SMS : AIC/Nama/No. HP/Domisili/Pekerjaan ke 085695750351

Informasi lebih lanjut silakan hubungi melalui SMS/WA ke:
085695750351 (Agustin)

Jazakumullah khairan katsiran.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Sabtu, 19 September 2015

#sms dhuha : INILAH JODOH CINTAKU

Assalamualaikum.Wr.Wb

Saat kau memilih seseorang tuk jadi bagian dalam hidupmu. Ada yang lebih dari sekadar kemapanan dan harta. Yaitu cinta yang tulus. Namun ada yang lebih penting dari cinta yang tulus, yaitu kasih sayang atas dasar keimanan.
Jika ia benar-benar soleh ia kan membimbingmu ke jalanNya
Jika ia benar-benar tanggung jawab, ia kan berusaha membahagiakanmu.
Jika ia benar-benar setia, ia kan menjaga ikatan suci bersamamu.

Sahabat karib, mau tau tips agar membangun Cinta atas dasar keimanan?mau lihat juga hypolove therapy yg akan kami tunjukkan?

YukNgaji
Di Kajian Senang Mengaji Setelah Dhuha
Ahad, 20 Sept 2015
Pkl 09.30 sd 11.30
Masjid Asy-Syarif AlAzhar Bsd
Bersama:
Ustadz Tashil Amani
(Dai Asyiik)/Ahli Hypotherapy

"Inilah jodoh cintaku"

Info:
08979228341
082112041308
@karibfmmb
remajakarib.blogspot.com
Karibmart.blogspot.co.id

Raih amal soleh dengan menyebarkan info ini
#pemuda cinta masjid

Wassalamualaikum.Wr.Wb

Jumat, 18 September 2015

Karib go to school

Assalamualaikum.Wr.Wb

Hello sahabat Karib Fmmb ..
Info agenda keluarga Remaja Islam Bsd
Sabtu, 19 Sept 2015
Akan mengadakan "karib go to school" Insya Allah akan bertempat di SMP AL-Hasaniyyah Jelupang pkl 09.00
Sempatkan hadir yaa.
Karena ada motivasi dari motivator kebanggaan kita Ka Toyib ..
Raih amal soleh dengan menyebarkan info ini
Cp : 08979228341 | 082112041308
@karibfmmb
Remajakarib.blogspot.com
Cek barang-barang usaha karib di :
Karibmart.blogspot.co.id

Wassalamualaikum.Wr.Wb

Kamis, 17 September 2015

Khilafah membantu Irlandia pada Masa 'Kelaparan Besar' (1845)

Khilafah membantu Irlandia pada Masa 'Kelaparan Besar' (1845)

Tahun 1845, adalah awal tahun dimana terjadi kelaparan besar yang melanda Irlandia yang mengakibatkan lebih dari 1,000,000 orang meninggal. Ketika itu Khilafah Usmani, Sultan Abdülmecid menyatakan keinginannya untuk mengirimkan 10,000 sterling kepada para petani Irlandia tapi Ratu Victoria meminta Sultan untuk mengirim hanya 1,000 sterling, karena dia telah mengirim hanya 2,000 sterling.

Sultan mengirim 1,000 sterling. Namun secara diam-diam mengirim 3 kapal penuh makanan. Pengadilan Inggris berusaha untuk memblokir kapal itu, tapi makanan sampai di pelabuhan Drogheda dan ditinggalkan di sana oleh para Pelaut Usmani. Dikarenakan peristiwa ini rakyat Irlandia, khususnya mereka yang tinggal dii Drogheda, menjadi bersahabat dengan orang Turki.

Peristiwa ini juga menyebabkan munculnya symbol-simbol Usmani (source: http://en.wikipedia.org/wiki/Drogheda) Sebuah Blog Osmanli Traveller telah mengcopy sebuah laporan oleh seorang Pendeta Kristen yang menulis mengenai Sultan pada saat pengembaraanya. Laporanya menyebutkan peristiwa ini secara singkat. Apa yang menarik adalah bahwa tanpa mengetahui pengiriman kapal secara diam-diam itu, pendeta tadi telah terkesan dengan karakter Sultan dalam menanggapi permintaan Ratu. Mengenai karakter Sultan Abdul Majid Khan, yang ditulis Rev. Henry Christmas M.A. (Pendeta Kristen) tahun 1853: ‘Satu atau dua anekdot akan memberikan karakter dia yang sebenarnya. Selama tahun kelaparan di Irlandia, Sultan mendengar penderitaan yang dialami oleh negara malang itu, maka dia langsung mengutarakan kepada Duta Besar Inggris niatnya untuk membantu meringankan keadaan itu, dan menawarkan bantuan sejumlah besar uang. Dia maklum bahwa adalah hak dari Ratu untuk membatasi jumlah uang, sehingga uang yang lebih besar tidak bisa diterima dari Sultan. Untuk sopan santun maka diapun setuju atas keinginan Ratu itu, dan dengan rasa penuh simpati mengirimkan bantuan yang terbesar yang dibolehkan. Tercatat dalam sejarah mengenai perasaan pribadinya untuk memberikan jawaban atas ancaman tuntutan dari Austria dan Rusia bagi dilakukannya ekstradisi pengungsi Polandia dan Hongaria. “Saya bukan tidak peduli,” jawabnya. “atas kekuatan imperium itu, bukan juga atas maksud tersembunyi dari isyarat yang mereka tunjukkan tunjukkan , tapi saya dipaksa oleh agama saya untuk memperhatikan aturan aturan sopan santun, dan saya percaya atas perasaan dan niat baik Eropa tidak akan mengizinkan pemerintah saya untuk terlibat pada perang ini, karena saya memutuskan dan percaya pada mereka.” Ini memang adalah semangat sejati dari Kristen, tapi ada yang lebih dari itu atas diri Muhammad Sultan dari Turki, lebih daripada semua pangeran Kristen di Eropa Timur. ‘ (Sultan Turki, Abdul Medjid Khan: A Brief Memoir of His Life and Relign, with Notices of The Country, its Navy, & present Prospects” by the Rev. Henry Christmas, M.A., 1853) Juga tercatat, kedermawanannya dan kesabarannya yang terjadi selama apa yang dianggap sebagai ‘kejatuhan’ Imperium Usmani menurut buku-buku sejarah Barat, padahal Sultan Abdul Madjid sendiri tidaklah dianggap sebagai salah satu Sultan terbesar dari Imperium Usmani. Peristiwa membuktikan ketinggian karakter Sultan yang digabungkan dengan kemampuan lihai mereka untuk melalui rintangan politik untuk mencapai tujuan moral yang Islami. Dan berapa banyak lagi misi-misi rahasia yang hingga sekarang belum terungkap?

Catatan: tahun 1845, 10,000 ponds yang diberikan kepada penduduk Irlandia dari Sultan itu bernilai kurang lebih 800,000 pond pada hari ini, itu sama dengan $1,683,280 US Dollar. Di sisi lain, Ratu memberikan uang senilai 160,000 pond pada hari ini atau 336,656 US Dollar.

Senin, 14 September 2015

Macam-macam Rezeki

Rizki Madhmun, rizki yg dijamin Alloh, sp kebutuhan pokok untuk kehidupan, air, udara, makanan pokok, dll. Semua makhluk dapat.

Rizki Maqsum; rizki yg diberikan atas usaha makhluk, sedikit atau banyak.
Dengan ketentuan yg sudah Alloh tetapkan. Siapa saja bisa dapat, tergantung ikhtiarnya.

Rizki Mamluk ; sesuatu yg kita miliki, tapi belum tentu kita yg mengambil manfaatnya, spt ; sedekah kita kpd orang lain, harta yg jadi warisan, dll. Kalau niat dan caranya benar kita dapat banyak pahala dengan rizki ini.

Rizki Mau'ud ; rizki yg Alloh janjikan hanya kpd hambaNYA yg shalih dan bertaqwa. Berupa pemberian yg tdk terduga, keyakinan yg kuat, iman, dll.

Yg dimaksud dengan rizki bukan hanya yg berbentuk materi.
Yang terpenting adalah ; bahwa kita akan ditanya oleh Alloh SWT, darimana rizki itu kita dapat, untuk apa kita gunakan, dan bagaimana sikap atas semua pemberian NYA kpd kita, bersyukurkah atau tdk.

Wallohu a'lam bisshowab
Ustadz Ubaidillah Chalid

Minggu, 13 September 2015

Share video kajian pekan ini

Share kajian
#tsaqafahkarib

Ustadz Jumharuddin Lc,
Kajian Ba'da Subuh
"Kajian Asma'ul Husna - Al Mu'min Bagian 2 (Memberikan Keamanan)"
Masjid Al Hakim BSD

https://youtu.be/CkA6lZBYi_4
Ustadz Ubaidillah Ahmad Chalid
Kajian Ba'da Subuh
"Pembahasan Seputar Haji"
Masjid Al Hakim BSD

https://youtu.be/eY_pBZT6ix0
Ustad Angga: Habib Umar Ibrahim Assegaf
Kajian Ba'da Subuh
"Neraka Saqar & Cara Menghindarinya ~ Renungan QS Al-Muddathir"
Masjid Al Hakim BSD

https://youtu.be/_KLkvCb6jNY
Prof. Dr. Muslih Abdul Karim, MA
Kajian Dhuha
"Tata Cara Haji Singkat"
Masjid Asy Syarif BSD

https://youtu.be/s_8Ivf_WCb8
Ustadz Toyib Effendi
Kajian Remaja KARIB
"Hati Seluas Samudra"
Masjid Asy Syarif BSD

https://youtu.be/KXvrMSe2h3o
Ustadz Ageung S
Kajian Remaja KARIB
"Siapakah Dracula ?"
Masjid Asy Syarif BSD

https://youtu.be/QUGf-bKiHvE

From nothing to something

Ini materi kajian pemuda BSD siang tadi :

Kajian Pemuda "From Nothing to Something"

oleh Ka Priyo Agung, 13 September 2015

💌 Let's be open-minded.
4 fase dalam hidup (dalam rahim, dunia, kubur, dan padang mahsyar). Sejatinya manusia adalah makhluk surga. Jadi, apabila nanti kembali ke kehidupan yg abadi, seharusnya kita sudah tau ke mana "jalan" itu. Sehingga kalimat 'Life is choice' amatlah dalam. Karena semua konsekuensi yg kita lakukan hari ini akan berimplikasi di masa yg akan datang. Kalau kamu pilih hitam atau putih?

💌 Bukan mata yg buta
Disadari atau tidak bahwa hati kita layaknya benih. Dari tiada menjadi ada. Allah semai benih2 tersebut di dalam rahim. Lalu, Allah sinari benih tsb dengan cahaya Islam. Namun, banyak dari kita tdk menyadari akan hal itu. Akibatnya, tdk banyak benih yg tumbuh subur, berbuah, dan meneduhkan. Maka benar Allah sebutkan dlm firmanNya bahwa yg buta bukanlah mata namun hati. Q.S AlHajj : 4-6

💌 To be truly human
Manusia sejati tidak akan memperturutkan hawa nafsunya. Apa2 yang ia lakukan, harus berdasarkan tujuan yg pasti. Maka manusia jadi-jadian lah ia yg selalu memperturukan hawa nafsunya

💌 Wake up!!!
Ada 3 teori berfikir : dangkal (pengamatan sekilas), mendalam (mendalami fakta), dan cemerlang (mengkaitkan aspek before n after). Maka berfikir secara cemerlang dapat membangun serta berpotensi ke arah perubahan yang lebih baik.

💌 Trigger Kebangkitan
Setiap perubahan dan kebangkitan haruslah memiliki trigger. Layaknya sebuah senjata, ia tidak akan mengenai sasaran selama pelatuk dari senjata tsb tidak ditarik. Berikut kerangka berfikir untuk memicu trigger kebangkitan >> Apa tujuannya? - Cari musyrif (guru/mentor) - Lakukan

Saran/kritik bisa menghubungi kami di
Fb : Karib FMMB
Twitter : @karibfmmb
Hp/wa : 085695750351

Memakmurkan Masjid

Alquran memberikan penegasan, bahwa orang yang bisa memakmurkan masjid adalah orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, Hari Kiamat, dan orang-orang yang tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan orang-orang yang hanya takut kepada Allah [QS at-Taubah: 18].

‘Abdurrazzaq menuturkan dari Ma’mar dari Abi Ishaq dari ‘Amr bin Maimun al-Audi mengatakan, “Aku mendapati para sahabat Nabi SAW mengatakan, “Sesungguhnya masjid adalah rumah Allah di bumi. Pasti, Allah akan memuliakan siapa saja yang mendatangi Allah di sana.” [Tafsir Ibn Katsir, QS at-Taubah: 18]. Karena itu, mereka pun menjaga adab dan hukum yang terkait dengan pemakmuran masjid.

Tempat Ibadah

Sebagai rumah Allah dan tempat ibadah, tentu masjid tidak boleh digunakan untuk melakukan maksiat. Meski konotasi ibadah itu sendiri harus dipahami, bukan sekadar shalat, zakat, puasa, haji dan jihad, tetapi meliputi “apa saja yang dicintai dan diridhai oleh Allah SWT, baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan”. Itulah konotasi ibadah, menurut Ibn Taimiyyah. Karena itu, cakupannya luas. Tidak terbatas pada lima kategori ibadah, sebagaimana yang disebutkan di atas.

Karena itu, pada zaman Nabi SAW masjid juga tidak saja digunakan untuk melakukan ibadah mahdhah, seperti shalat, dzikir, i’tikaf dan membaca Alquran, tetapi juga digunakan untuk melakukan ibadah secara umum, sebagaimana yang didefinisikan oleh Ibn Taimiyyah di atas. Di zaman Nabi SAW, masjid juga digunakan menjadi pusat pemerintahan, peradilan, musyawarah, pendidikan, bahkan latihan perang.

Selain itu, di Masjid Nabawi juga terdapat ruangan khusus untuk Ahl Shuffah, yang tidak mempunyai rumah. Letaknya di bagian depan pintu masuk. Di Shuffah inilah, sebanyak 400 orang sahabat ditampung oleh Nabi SAW. Karena itu, di zaman ‘Umar, dibangun tempat khusus, di luar masjid untuk aktivitas mubah, yang bisa mengganggu ibadah jika dilakukan di dalam masjid. Di situ, siapa saja yang ingin mengeraskan suaranya, melantunkan syair, dan perkara mubah yang lainnya diwadahi. Tempat itu disebut al-Bathiha’.

Dalam kitab al-Jami’ al-Kabir dituturkan dari Ibn Mubarak dari ‘Abdullah bin Abi Ja’far. Dia mengirim surat kepada Nabi SAW, dan bertanya, “Siapakah orang yang dikategorikan memenuhi seruan Allah dan memakmurkan masjid dengan baik?” Nabi SAW menjawab, “Orang yang tidak mengeraskan suaranya di masjid, dan tidak menyatakan kata-kata kotor.” Hadits ini dilemahkan oleh sebagian ulama’, karena mursal. Tetapi, maknanya dikuatkan oleh hadits Bukhari.

Dalam riwayat Bukhari dari as-Saib bin Yazid bertutur, “Ketika aku tidur di masjid, tiba-tiba aku dikejutkan oleh seorang pria, dan ternyata dia ‘Umar bin al-Khatthab. Dia berkata, “Pergilah, dan bawalah kedua orang ini kepadaku.” Aku pun menghadapnya dengan membawa keduanya. Dia berkata, “Siapakah kalian?” Keduanya menjawab, “Penduduk Thaif.” ‘Umar berkata, “Kalau kalian penduduk sini, pasti aku sudah menghukum kalian berdua. Kalian mengeraskan suara kalian di masjid Rasulullah SAW.” 

Karena itu, Ibn Hajar al-Haitami, dalam kitab Fatawa-nya menyatakan, menurut az-Zarkasyi, “Sunah dalam semua dzikir adalah perlahan, kecuali talbiyyah [dianjurkan keras]. Al-Azra’i berkata, “Imam as-Syafii radhiya-Llahu ‘anhu telah membawa hadits-hadits dzikir jahr kepada konteks orang yang ingin memberikan pelajaran.” Dalam kitab al-‘Ubab disebutkan, “Disunahkan berdoa dan dzikir dengan perlahan. Imam boleh mengeraskan keduanya setelah salam dengan tujuan memberi pelajaran kepada orang Mukmin. Jika mereka sudah tahu, hendaknya mereka [melafalkannya dengan lirih].” 

Adzan, Mu’adzin, dan Tatacaranya

Masjid sebagai rumah Allah, dan tempat ibadah, khususnya shalat berjamaah, maka menghidupkan shalat jamaah di masjid bagian dari fardhu kifayah. Fardhu tersebut bisa ditunaikan, jika ada adzan yang dikumandangkan Mu’adzzin untuk memanggil kaum Muslim agar datang ke masjid. ‘Aisyah menuturkan, “Ketika adzan telah dikumandangkan, Nabi SAW pun bergegas memenuhi panggilan-Nya, dan mengacuhkan apa saja yang ada di sekitarnya. Bahkan, aku yang ada di sampingnya pun seolah tak dikenalnya.”

Adzan tidak boleh dikumandangkan dengan lagu yang bisa mengubah makna. Adzan yang dikumandangkan harus oleh Mu’adzin tetap. Jika tidak, harus seizin Mu’adzin tetap, kecuali khawatir waktunya lewat, jika harus menunggu Mu’adzin tetap. Adzan atau iqamat tidak boleh disela dengan waktu diam yang lama, kata-kata mubah atau umpatan. Adzan pun tidak boleh dikumandangkan sebelum waktunya, kecuali sebelum Fajar, yaitu setelah pertengahan malam [waktu tahajud]. Jeda antara adzan dan iqamat, dalam kitab al-Bahr, disebutkan sepanjang orang membaca 40 ayat al-Qur’an. Orang yang mendengarkan adzan disunahkan mengucapkan apa yang dia dengar, kecuali “Hayya ‘ala as-shalat” dan “Hayya ‘ala al-Falah”. Begitu juga disunahkan berdoa, setelah Mu’adzin selesai mengumandangkan adzan, yang dengannya Nabi SAW akan memberi syafaat kelak di akhirat. Bagi orang yang sudah di masjid setelah adzan wajib mengikuti shalat jamaah, dan tidak boleh meninggalkan masjid, kecuali ada udzur syar’i.

Mereka yang memenuhi seruan adzan pun diberi kesaksian oleh Allah. Karena itu, para ulama’ salaf mengatakan, “Jika kalian menyaksikan seseorang menghidupkan masjid, maka berbaik sangkalah kepadanya.” [Tafsir al-Qurthubi, QS at-Taubah: 18]. Jika mereka yang menjawab adzan secara lisan dan berdoa saja mendapatkan syafaat dari Nabi, lalu bagaimana jika mereka memenuhi panggilannya secara nyata dengan mendirikan shalat, atau shalat berjamaah di masjid? Tentu lebih lagi.

Adzan, selain merupakan panggilan Allah kepada orang Mukmin untuk memakmurkan masjid, dan karenanya mereka yang berangkat memenuhi seruan Allah diberi kesaksian oleh Allah sebagai “orang Mukmin”, juga merupakan wujud syiar Islam. Dengannya, syiar Islam dikumandangkan, setidaknya lima kali sehari ke seluruh penjuru bumi. Dengannya pula tampak, apa yang disabdakan Nabi, “Islam itu tinggi, dan tidak ada yang bisa menandingi ketinggiannya.” [HR ad-Daruquthni dan al-Baihaqi]

Meski begitu, adzan tidak boleh dikumandangkan sewaktu-waktu, kecuali waktu yang telah ditetapkan, sebagaimana yang dijelaskan di atas. Sampai sekarang, di Masjid Nabawi maupun Masjid al-Haram, selain adzan untuk shalat, kedua masjid tersebut juga tidak mengumandangkan suara lain. Misalnya, bacaan Alquran, atau Shalawat Tarhim sebelum Subuh sebagaimana yang dilakukan di beberapa masjid di negeri Muslim yang lain.

Meskipun ini tidak dilarang, namun sebaiknya memperhatikan pandangan ‘Umar bin al-Khatthab dan Imam as-Syafii di atas. Karena umumnya, bacaan tersebut diputar di dalam masjid, lalu suaranya keluar. Di masjid sendiri suaranya keras, keluar juga demikian. Tujuannya baik, tetapi bisa menganggu kekhusyu’an orang yang hendak beribadah, baik di dalam masjid maupun di rumah-rumah.

Selain itu, Alquran sendiri mengajarkan, “Jika al-Qur’an dibacakan, maka dengarkanlah dengan seksama, dan diamlah.” [QS al-A’raf: 204]. Hukum mendengarkan dengan seksama [fastami’u lahu] dan diam [anshitu] ketika Alquran dibaca ini bersifat umum, baik ketika di dalam shalat, maupun di luar shalat. Konsekuensinya, ketika bacaan Alquran tersebut diperdengarkan, maka wajib mendengarkan dengan seksama, dan diam. Tetapi, yang terjadi tidak seperti itu. Justru, tampak ketika bacaan Alquran diperdengarkan, seolah tidak dihiraukan. Ini juga harus menjadi perhatian, sehingga maksud baiknya tidak menabrak perintah/larangan yang lain.

Begitulah, gambaran sekilas, bagaimana memakmurkan masjid, serta membersihkan masjid dari praktik yang bisa mengganggu pemakmurannya. Wallahu a’lam.[KH Hafidz Abdurrahman] [www.visimuslim.com]

Manajemen stress

MANAJEMEN STRESS

Pada saat kuliah tentang "Manajemen Stress", seorang dosen mengangkat segelas air dengan tangan yang lurus ke depan, dan bertanya kepada para siswanya,

"Seberapa berat menurut Anda, kira-kira segelas air ini...?"

Para siswa menjawab mulai dari 200 gram sampai 500 gram.

"Ini bukanlah masalah berat absolutnya. Tapi tergantung berapa lama Anda memegangnya..." Kata bliau

"Jika saya memegangnya selama 1 menit... Tidak ada masalah..."

"Jika saya memegangnya selama 1 jam...lengan kanan saya akan sakit..."

"Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh... mungkin Anda harus memanggilkan ambulans untuk saya ..."

"Berat sebenarnya sama... tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat..."

"Demikianlah jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi..."

"Beban itu akan meningkat beratnya..." Lanjut...
”Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut... Istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi..."

"Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi..."

"Apapun beban yang ada di pundak Anda hari ini, coba tinggalkan sejenak... bawalah dalam doa... dan beban itu akan menjadi lebih ringan"

"Hidup ini singkat... Jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya!!!"

Bukan menumpuk beban..

Itulah mengapa Rasulullah 1400 tahun yang lalu sudah menyampaikan bahwa ketika masalah datang Solusinya Sabar dan Sholat. Sholat salah satu manfaat menormalkan kembali frekuensi otak kita ke posisi Alfa pintu kesadaran Spiritual sehingga pikiran yang tadinya berat akan dinormalkan kembali.

Selamat ,sukses & mulia...
Bismillah...

Kepemilikan dalam Islam

#ekonomikarib

1)  Kepemilikan Individu (private property)
Kepemilikan individu adalah ketetapan hukum syara’ yang berlaku bagi dzat ataupun manfaat (jasa) tertentu, yang memungkinkan siapa saja yang mendapatkannya untuk memanfaatkan barang tersebut, serta memperoleh kompensasi jika barangnya diambil kegunaannya oleh orang lain seperti disewa, ataupun karena dikonsumsi untuk dihabiskan dzatnya seperti dibeli –dari barang tersebut.
An-Nabhaniy (1990) mengemukakan, dengan mengkaji secara komprehensif hukum-hukum syara’ yang menentukan pemilikan seseorang atas harta tersebut, maka akan nampak bahwa sebab-sebab kepemilikan tersebut terbatas pada lima sebab berikut ini :
a)      Bekerja.
b)      Warisan.
c)      Kebutuhan akan harta untuk menyambung hidup.
d)      Harta pemberian negara yang diberikan kepada rakyat.
e)      Harta-harta yang diperoleh oleh seseorang dengan tanpa mengeluarkan harta atau tenaga apapun.

2)      Kepemilikan Umum (collective property)
Kepemilikan umum adalah izin Syari’ kepada suatu komunitas untuk sama-sama memanfaatkan benda. Sedangkan benda-benda yang termasuk dalam kategori  kepemilikan umum adalah benda-benda yang telah dinyatakan oleh Allah Subhana Wa Ta’ala dan  Rasulullah Shallallahi Alaihi Wasallam bahwa benda-benda tersebut untuk suatu komunitas dimana mereka  masing-masing saling membutuhkan. Berkaitan dengan pemilikan umum ini, hukum  Islam melarang benda tersebut dikuasai hanya oleh seseorang saja
Exp : fasilitas umum (jln raya,listrik,dll) brg tambang,Sumber Daya Alam

3)      Kepemilikan Negara (state property)
Harta-harta yang termasuk milik negara adalah harta yang merupakan hak seluruh kaum muslimin yang pengelolaannya menjadi wewenang negara, dimana negara dapat  memberikan kepada sebagian warga negara, sesuai dengan kebijakannya. Makna pengelolaan oleh negara ini adalah adanya kekuasaan yang dimiliki negara untuk mengelolanya semisal harta fai, kharaj, jizyah dan sebagainya.