Rabu, 23 September 2015

Belajar dari Ibrahim, belajar taqwa kepada Allah

"Belajar dari Ibrahim, belajar taqwa kepada Allah"

Hello sahabat karib..
Assalamualaikum.Wr.Wb

Alhamdulillah Allah smpaikan kita pada hari dimana umat Muslim berkumpul dan bersatu di baitullah. momen ini pula bersamaan dengan diperintahkannya umat Muslim untuk berqurban dengan penuh keikhlasan. Bisa berupa Sapi, Kerbau, kambing, atau domba.

Sahabat karib yang dimulyakan Allah,
Mungkin sering kita perdengarkan guru-guru kita membahas mengenai Kisah Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Pembahasan itu bisa kita ambil point mengenai 4 hal.

Point yg pertama mengenai :

"Berprasangka baik kepada Allah"
Ketika itu Nabi Ibrahim secara tiba-tiba meninggalkan siti hajar dan Nabi Ismail di tengah2 gurun. Dengan sedikit mengejar, dipanggilnya Nabi Ibrahim secara perlahan oleh siti hajar. Berkatalah siti hajar, "Apakah ini perintah Allah Swt? Nabi Ibrahim menjawab,"ya ini perintah Allah Swt". Lalu siti hajar berkata, "saya yakin tidak disia-siakan, karena Allah masih bersama saya dan Ismail".

Point yang kedua :

"Memotivasi diri untuk berkerja keras"

Ketika Siti Hajar ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim, ketika itu juga Nabi Ismail yang masih kecil mengalami kehausan, siti hajar terus kesana kemari mencari air, ditelusurinya dari bukit ke bukit, yg dikenal dengan sebutan bukit safa dan marwah, namun tidak juga dijumpainya sumber air.akhirnya Allah berikan pertolongannya dengan mukzizat Nabi Ismail. Keluarnya air di sisi sisi Nabi Ismail.
Nabi Muhammad SAW juga sangat mengecam umatnya yang telah mampu berqurban, tetapi enggan untuk menunaikannya, hal ini tergambar dalam sabdanya:  “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu dia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat sholat kami.” (HR. Ahmad dan Ibn Majah).

Point yang ketiga yakni :

"Taqwanya Nabi Ibrahim dan Ismail kepada Allah Swt"

Atas izin Allah SWT, Nabi Ibrahim pun dikaruniai seorang putra bernama Isma’il. Ketika itu Nabi Ibrahim bermimpi berulang kali diminta menyembelih putra tercintanya Isma’il as.

Sewaktu Nabi Ibrahim menyakini mimpi itu bersumber dari Allah SWT, Ia segera menyampaikan kepada putranya Isma’il as bahwa Allah SWT telah memerintahkannya untuk menyembelih Isma’il as. Jiwa kesalehan Isma’il pun diuji untuk berbakti kepada Rob-nya, Isma’il pun menurutinya. Tatkala pisau tajam yang dipersiapkan Nabi Ibrahim as akan menghunus leher Isma’il, Allah SWT melalui malaikat Jibril menggantikan Isma’il dengan seekor gibas. Gibas yang disembelih dan Isma’il selamat dari proses penyembelihan itu.

Dengan contoh diatas, dapat kita petik hikmah bahwasanya Ketqawaan kepada Allah lebih diutamakan, bersegera menunaikan apa yang Allah perintahkan dan tidak terjebak didalam hawa nafsu karena kecintaan kpd dunia.

Yang tak kalah penting ialah point ke 4, yakni

"Sosok Nabi Ibrahim dapat menciptakan keluarga yang sakinah, mawadah, warrahmah"

Dari kisah yang disebutkan tadi, muncul pertanyaan. Bgaimana menciptakan Istri dan anak yang begitu taqwa dan patuh kpd Allah dan suaminya..
Kisah yg pertama bagaimana Siti hajar dpat berbaik sangka atas ditinggalkannya dia dan Nabi Ismail ditengah2 gurun pasir dan kisah kedua bagaimana ketaqwaan Nabi Ismail menyegerakan perintah Allah dan menuruti permintaan ayahnya..

Sebagai Muslim patutlah kita membentuk keluarga seperti yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim..
Ingat ayat yang artinya,
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)

Sahabat karib sekalian..
Itulah beberapa point dari keteladanan Nabi Ibrahim A.S.
Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang bisa mengambil pelajaran dari kisah-kisah Nabi terdahulu..

Wassalamualaikum.Wr.Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar