Selasa, 15 Desember 2015

Bincang Buku : JIWA BAHAGIA karya Sigit Risat

Assalamualaikum. Wr. Wb

Jiwa adalah diri yang bersemayam dalam tubuh Anda. Tak bisa terlihat, tetapi bisa dirasakan. Bisa merana, bisa pula bahagia.
Kebahagiaan adalah akhir sekaligus awal dari sebuah keinginan.
Di satu sisi ukuran sukses adalah kebahagiaan, di sisi lain kebahagiaanlah yang membuat Anda sukses. Inilah satu kenyataan bahwa memiliki jiwa bahagia itu sangat penting karena menyangkut awal, proses, dan akhir. Kebahagiaan melahirkan keberuntungan

Dalam Al-Quran Allah berfirman yang artinya
Dan orang-orang yang beriman terhadap wahyu yang diturunkan kepadamu dan nabi-nabi sebelummu serta meyakini hari akhirat. Mereka itulah orang-orang yang berada di atas petunjuk Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (al-Baqarah [2] :5)

Sahabat karib,
ingin tau lebih banyak bagaimana cara menentramkan dan membahagikan jiwa?

Yuk Ikuti Kajian Senang Mengaji Setelah Dhuha #50
KELUARGA REMAJA ISLAM BSD (KARIB)
Bincang buku "JIWA BAHAGIA"
bersama :
Ka Sigit Risat Motivator (Penulis Buku Jiwa Bahagia/Penyiar)
Moderator :
Ka Toyib (Motivator anak dan remaja)

Ahad, 20 Desember 2015
Pkl 09.30 sd 11.30
Masjid Asy-Syarif Al Azhar
Al-Azhar BSD
(Belakang taman kota 1)

Ajak keluarga, sahabat, kerabat lainnya
Free untuk umum
Info :
08979228341
Raih amal soleh dengan menyebarkan pesan ini.

Wassalamualaikum.Wr.Wb

Rabu, 25 November 2015

Hati yang lalai

Untuk Hati Yang Lalai~
Bertakwalah kepada Allah bila kamu lalai.
Niscaya dia memberimu rezeki dari jalan yang tidak kamu ketahui.
Bagaimana bisa kamu takut kefakiran, padahal Allah Maha Pemberi rezeki.
Dia telah memberi rezeki kepada burung dan ikan di lautan luas.
Barang siapa menyangka bahwa kekuatan bisa mendatangkan rezeki,
Tentu burung pipit tidak akan makan apa apa (karena tak sepadan) dengan burung elang (dalam mencari rezeki).
Kamu pasti akan meninggalkan dunia dan kamu tidak mengetahui.
Apabila malam tiba apakah kamu akan tetap hidup sampai besok pagi???
Berapa banyak orang sehat yang meninggal tanpa sakit.
Dan berapa banyak orang sakit namun tetap hidup bertahun-tahun.
Berapa banyak anak muda yang tertawa-tawa ketika sore dan pagi.
Padahal kain kafan untuknya sedang dijahit dia tidak menyadari.
Barangsiapa yang hidup seribu atau dua ribu tahun. Suatu hari nanti ia pasti akan mendatangi kuburan.
~Imam As-Syafi'i~

Selasa, 10 November 2015

SMK Pustek ciptakan remaja Islami

TANGSEL POS, SERPONG – Menciptakan lingkungan berbasis Islam, saat ini tidak mudah. Tetapi tidak mustahil direalisasikan. Semua bisa saja terjadi asal ada kerjasama saling mendukung antar pihak-pihak terkait.

Lingkungan sekolah berbasis islami inilah yang ingin terus diciptakan SMK Pustek Serpong, untuk para siswanya. Menggandeng komunitas Keluarga Remaja Islam Masjid (KARIB) BSD, harapan itu optimistis mampu diwujudkan di sekolah ini.

Cikal bakal adanya kerjasama antara SMK Pustek dengan Komunitas Karib, ditandai dengan kunjungan Karib ke sekolah itu pada Sabtu (7/11) lalu. Kegiatan itu diikuti sebanyak 40 siswa berbagai kelas.

Ketua Karib Wahyu Tri Sangaji, mengatakan bahwa “Karib Go To School” ini merupakan program rutin yang diadakan pihaknya. “Ini merupakan kunjungan rutin Karib ke sekolah setiap bulannya. Bertujuan untuk menambah khazanah keislaman di tengah zaman teknologi yang semakin canggih, serta memotivasi siswa untuk gemar mengaji dan gemar datang ke masjid. Selain itu, kami ingin mewujudkan BSD kota santri,” papar Wahyu.

Ketua Rohis SMK Pustek, Daffa Edwin sangat berterimakasih kepada kakak-kakak dari Karib, yang sudah datang dan menyelenggarakan acara ini.

“Senang rasanya, melihat teman-teman yang mengikuti acara ini terlihat gembira. Apalagi acara ini tidak membuat anak-anak jenuh, malah asik. Karena ada fun nya juga, ada hipnotis juga. Semoga acara ini bisa tiap bulan kita adakan, agar membentuk karakter baik. Pokoknya jangan pernah menyerah dan tetap istiqomah ,” ujar Daffa.

Acara ini sendiri menghadirkan motivator remaja Islam yakni Ustad Tashil Amani yang dikenal dengan Da,i Asyik. Dalam kegiatan ini, para peserta tampak serius dan antusias menerima kajian yang diberikan oleh Dai Asyik. Selain itu, ada penampilan dari tim Marawis Pustek untuk menghibur para peserta.(cr5/sam)

Rabu, 04 November 2015

Agenda Sms Dhuha

Yuk hadiri kajian pemuda
Senang mengaji setelah dhuha
Hari Ahad, 08 November 2015
Pkl 09.30 sd 11.30
Di Masjid Asy Syarif

Tema : "Mengobati Hati yang Lalai
Bersama : Ustadz Yusuf (Aba Yusuf)

Hadir yaa..

Senin, 12 Oktober 2015

Maka nikmat mana lagi yang engkau dustakan?

‪#‎Renungan‬
1. Sudah pernah iseng nanyain harga oksigen belum?
Kalo belum, kira-kira harganya Rp.25.000/ltr.
2. Sudah pernah iseng nanyain harga nitrogen di apotik?
Kalo belum, kira-kira harganya Rp.9.950/ltr.
--
Dalam sehari manusia rata-rata menghirup 2,880 liter oksigen & 11,376 liter nitrogen.
--
Sekarang dihitung :
@ 2,880 x Rp 25.000 =
Rp 72.000.000,-
@ 11,376 x Rp.9,950 =
Rp 113.191.200,-
Jadi total biaya untuk bernafas dalam 1 hari adalah,
Rp 72.000.000 + Rp 113.191.200 = Rp 185.191.200,-
(seratus delapan puluh lima juta, seratus sembilan puluh satu ribu, dua ratus rupiah)
--
Kalau sebulan, dikalikan jadi 30 x Rp.185.191.200 =
Rp 5.555.736.000,-
(Lima milyar lima ratus Lima puluh lima juta, tujuh ratus tiga puluh enam ribu rupiah).
--
Kalau per satu tahun adalah,
365 hari x Rp 185.191.200 =
Rp 67.594.788.000,-
(Enam pulih tujuh milyar, Lima ratus sembilan puluh empat juta, tujuh ratus delapan puluh delapan ribu rupiah)
--
Jadi kalo kita hargai dengan rupiah,
maka oksigen & nitrogen yang kita hirup mencapai :
> Rp 185 juta perhari,
> Rp 5,5 milyar perbulan dan
> Rp 67,5 milyar pertahun,
--
Tanyalah pada diri kita sudah berapa lama kita hidup dibumi Allah..?
Dan berapa kita harus bayar oksigen yang sudah kita hirup? Lalu dikalikan ?
--
Orang yang paling kaya sekalipun tidak akan sanggup membiayai nafas hidupnya. Ini baru dihitung dari biaya nafas, belum biaya yang lainnya.
--
‪#‎YukNgaji‬
Yuk bersyukur kepada-NYA.
Dengan menjadi hamba-Nya yang bertaqwa.
Yaitu menjalankan segala perintah-Nya atau syari'at Islam secara kaffah, serta menjauhkan diri dari segala yang diharamkan-Nya di seluruh aspek kehidupan kita.
Semoga kelak kita khusnul khatimah dan di akhirat berada dalam naungan panji Rasulullah Saw.. Aamiin

Fb remaja masjid

Talk show wirausaha"Kiat Muslim berbisnis"

Assalamualaikum. Wr. Wb

Senang Mengaji Setelah Dhuha
Spesial tahun baru Muharram 1437 H

Talk Show Wirausaha
"Kiat Muslim Berbisnis"
bersama :
1. Ustadz Tashil 'Da'i Asyiik' Amani
2. dr. Taufik Ch, Sp.OG (Owner RS Dalima Group)
3. dr. Agus Rahmadi (Owner Klinik Sehat)

Moderator : Ka Toyib

Ahad, 18 Oktober 2015
Pkl 09.30 s.d 11.30
Masjid Asy-Syarif Al-Azhar Bsd
Acara ini free tidak dipungut biaya

"siapkan infaq terbaikmu"

Wassalamualaikum. Wr. Wb

Info :
08979228341 (Ikhwan)
082112041308 (Akhwat)
550F3E86
Follow : @karibfmmb
Add FB : Karib Fmmb

Donasi :
BCA 4971040828
an Ratna Sari Taufik
dan Wahyu Tri Sangaji
cek barang usaha karib
karibmart.blogspot.co.id

-Raih amal soleh dengan menyebarkan pesan ini-

Rabu, 23 September 2015

Belajar dari Ibrahim, belajar taqwa kepada Allah

"Belajar dari Ibrahim, belajar taqwa kepada Allah"

Hello sahabat karib..
Assalamualaikum.Wr.Wb

Alhamdulillah Allah smpaikan kita pada hari dimana umat Muslim berkumpul dan bersatu di baitullah. momen ini pula bersamaan dengan diperintahkannya umat Muslim untuk berqurban dengan penuh keikhlasan. Bisa berupa Sapi, Kerbau, kambing, atau domba.

Sahabat karib yang dimulyakan Allah,
Mungkin sering kita perdengarkan guru-guru kita membahas mengenai Kisah Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Pembahasan itu bisa kita ambil point mengenai 4 hal.

Point yg pertama mengenai :

"Berprasangka baik kepada Allah"
Ketika itu Nabi Ibrahim secara tiba-tiba meninggalkan siti hajar dan Nabi Ismail di tengah2 gurun. Dengan sedikit mengejar, dipanggilnya Nabi Ibrahim secara perlahan oleh siti hajar. Berkatalah siti hajar, "Apakah ini perintah Allah Swt? Nabi Ibrahim menjawab,"ya ini perintah Allah Swt". Lalu siti hajar berkata, "saya yakin tidak disia-siakan, karena Allah masih bersama saya dan Ismail".

Point yang kedua :

"Memotivasi diri untuk berkerja keras"

Ketika Siti Hajar ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim, ketika itu juga Nabi Ismail yang masih kecil mengalami kehausan, siti hajar terus kesana kemari mencari air, ditelusurinya dari bukit ke bukit, yg dikenal dengan sebutan bukit safa dan marwah, namun tidak juga dijumpainya sumber air.akhirnya Allah berikan pertolongannya dengan mukzizat Nabi Ismail. Keluarnya air di sisi sisi Nabi Ismail.
Nabi Muhammad SAW juga sangat mengecam umatnya yang telah mampu berqurban, tetapi enggan untuk menunaikannya, hal ini tergambar dalam sabdanya:  “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu dia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat sholat kami.” (HR. Ahmad dan Ibn Majah).

Point yang ketiga yakni :

"Taqwanya Nabi Ibrahim dan Ismail kepada Allah Swt"

Atas izin Allah SWT, Nabi Ibrahim pun dikaruniai seorang putra bernama Isma’il. Ketika itu Nabi Ibrahim bermimpi berulang kali diminta menyembelih putra tercintanya Isma’il as.

Sewaktu Nabi Ibrahim menyakini mimpi itu bersumber dari Allah SWT, Ia segera menyampaikan kepada putranya Isma’il as bahwa Allah SWT telah memerintahkannya untuk menyembelih Isma’il as. Jiwa kesalehan Isma’il pun diuji untuk berbakti kepada Rob-nya, Isma’il pun menurutinya. Tatkala pisau tajam yang dipersiapkan Nabi Ibrahim as akan menghunus leher Isma’il, Allah SWT melalui malaikat Jibril menggantikan Isma’il dengan seekor gibas. Gibas yang disembelih dan Isma’il selamat dari proses penyembelihan itu.

Dengan contoh diatas, dapat kita petik hikmah bahwasanya Ketqawaan kepada Allah lebih diutamakan, bersegera menunaikan apa yang Allah perintahkan dan tidak terjebak didalam hawa nafsu karena kecintaan kpd dunia.

Yang tak kalah penting ialah point ke 4, yakni

"Sosok Nabi Ibrahim dapat menciptakan keluarga yang sakinah, mawadah, warrahmah"

Dari kisah yang disebutkan tadi, muncul pertanyaan. Bgaimana menciptakan Istri dan anak yang begitu taqwa dan patuh kpd Allah dan suaminya..
Kisah yg pertama bagaimana Siti hajar dpat berbaik sangka atas ditinggalkannya dia dan Nabi Ismail ditengah2 gurun pasir dan kisah kedua bagaimana ketaqwaan Nabi Ismail menyegerakan perintah Allah dan menuruti permintaan ayahnya..

Sebagai Muslim patutlah kita membentuk keluarga seperti yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim..
Ingat ayat yang artinya,
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)

Sahabat karib sekalian..
Itulah beberapa point dari keteladanan Nabi Ibrahim A.S.
Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang bisa mengambil pelajaran dari kisah-kisah Nabi terdahulu..

Wassalamualaikum.Wr.Wb

Selamat hari raya idul adha

Selamat hari raya idul adha

Minggu, 20 September 2015

Tata tertib arabic intensive class

Tata tertib arabic itensive class

Arabic intensive class

Silabus arabic intensive class

Karib store : buku-buku Islami

Karib store

Buku-buku Islami
Motivasi/sejarah/pemuda/ekonomi

Arabic Intensive Class

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Keluarga Remaja & Pemuda Islam BSD ( KARIB ) proudly present

〰〰"ARABIC INTENSIVE CLASS : Tingkat Dasar"〰〰

"Sesungguhnya Kami menurunkan berupa Qur'an berbahasa Arab, agar kamu mengerti" (Q.S Yusuf : 2). Kami mengundang teman-teman sekalian untuk bersama-sama belajar bahasa arab.

In Syaa Allah akan dilaksanakan pada
Hari        : Tiap Ahad
Tanggal : 27 September (kelas perdana)
Waktu    : 13.00-14.30 WIB
Tempat  : Masjid Asy-Syarif BSD (sekolah Al-Azhar BSD, samping taman kota)

•Pengajar•
Ust. Ageung

•Syarat dan Ketentuan•
- Kelas ini diadakan secara GRATIS
- Kelas terbatas hanya untuk 20 orang
- Peraturan kelas akan diberitahu secara detail saat hari H

•Pendaftaran•
WA atau SMS : AIC/Nama/No. HP/Domisili/Pekerjaan ke 085695750351

Informasi lebih lanjut silakan hubungi melalui SMS/WA ke:
085695750351 (Agustin)

Jazakumullah khairan katsiran.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Sabtu, 19 September 2015

#sms dhuha : INILAH JODOH CINTAKU

Assalamualaikum.Wr.Wb

Saat kau memilih seseorang tuk jadi bagian dalam hidupmu. Ada yang lebih dari sekadar kemapanan dan harta. Yaitu cinta yang tulus. Namun ada yang lebih penting dari cinta yang tulus, yaitu kasih sayang atas dasar keimanan.
Jika ia benar-benar soleh ia kan membimbingmu ke jalanNya
Jika ia benar-benar tanggung jawab, ia kan berusaha membahagiakanmu.
Jika ia benar-benar setia, ia kan menjaga ikatan suci bersamamu.

Sahabat karib, mau tau tips agar membangun Cinta atas dasar keimanan?mau lihat juga hypolove therapy yg akan kami tunjukkan?

YukNgaji
Di Kajian Senang Mengaji Setelah Dhuha
Ahad, 20 Sept 2015
Pkl 09.30 sd 11.30
Masjid Asy-Syarif AlAzhar Bsd
Bersama:
Ustadz Tashil Amani
(Dai Asyiik)/Ahli Hypotherapy

"Inilah jodoh cintaku"

Info:
08979228341
082112041308
@karibfmmb
remajakarib.blogspot.com
Karibmart.blogspot.co.id

Raih amal soleh dengan menyebarkan info ini
#pemuda cinta masjid

Wassalamualaikum.Wr.Wb

Jumat, 18 September 2015

Karib go to school

Assalamualaikum.Wr.Wb

Hello sahabat Karib Fmmb ..
Info agenda keluarga Remaja Islam Bsd
Sabtu, 19 Sept 2015
Akan mengadakan "karib go to school" Insya Allah akan bertempat di SMP AL-Hasaniyyah Jelupang pkl 09.00
Sempatkan hadir yaa.
Karena ada motivasi dari motivator kebanggaan kita Ka Toyib ..
Raih amal soleh dengan menyebarkan info ini
Cp : 08979228341 | 082112041308
@karibfmmb
Remajakarib.blogspot.com
Cek barang-barang usaha karib di :
Karibmart.blogspot.co.id

Wassalamualaikum.Wr.Wb

Kamis, 17 September 2015

Khilafah membantu Irlandia pada Masa 'Kelaparan Besar' (1845)

Khilafah membantu Irlandia pada Masa 'Kelaparan Besar' (1845)

Tahun 1845, adalah awal tahun dimana terjadi kelaparan besar yang melanda Irlandia yang mengakibatkan lebih dari 1,000,000 orang meninggal. Ketika itu Khilafah Usmani, Sultan Abdülmecid menyatakan keinginannya untuk mengirimkan 10,000 sterling kepada para petani Irlandia tapi Ratu Victoria meminta Sultan untuk mengirim hanya 1,000 sterling, karena dia telah mengirim hanya 2,000 sterling.

Sultan mengirim 1,000 sterling. Namun secara diam-diam mengirim 3 kapal penuh makanan. Pengadilan Inggris berusaha untuk memblokir kapal itu, tapi makanan sampai di pelabuhan Drogheda dan ditinggalkan di sana oleh para Pelaut Usmani. Dikarenakan peristiwa ini rakyat Irlandia, khususnya mereka yang tinggal dii Drogheda, menjadi bersahabat dengan orang Turki.

Peristiwa ini juga menyebabkan munculnya symbol-simbol Usmani (source: http://en.wikipedia.org/wiki/Drogheda) Sebuah Blog Osmanli Traveller telah mengcopy sebuah laporan oleh seorang Pendeta Kristen yang menulis mengenai Sultan pada saat pengembaraanya. Laporanya menyebutkan peristiwa ini secara singkat. Apa yang menarik adalah bahwa tanpa mengetahui pengiriman kapal secara diam-diam itu, pendeta tadi telah terkesan dengan karakter Sultan dalam menanggapi permintaan Ratu. Mengenai karakter Sultan Abdul Majid Khan, yang ditulis Rev. Henry Christmas M.A. (Pendeta Kristen) tahun 1853: ‘Satu atau dua anekdot akan memberikan karakter dia yang sebenarnya. Selama tahun kelaparan di Irlandia, Sultan mendengar penderitaan yang dialami oleh negara malang itu, maka dia langsung mengutarakan kepada Duta Besar Inggris niatnya untuk membantu meringankan keadaan itu, dan menawarkan bantuan sejumlah besar uang. Dia maklum bahwa adalah hak dari Ratu untuk membatasi jumlah uang, sehingga uang yang lebih besar tidak bisa diterima dari Sultan. Untuk sopan santun maka diapun setuju atas keinginan Ratu itu, dan dengan rasa penuh simpati mengirimkan bantuan yang terbesar yang dibolehkan. Tercatat dalam sejarah mengenai perasaan pribadinya untuk memberikan jawaban atas ancaman tuntutan dari Austria dan Rusia bagi dilakukannya ekstradisi pengungsi Polandia dan Hongaria. “Saya bukan tidak peduli,” jawabnya. “atas kekuatan imperium itu, bukan juga atas maksud tersembunyi dari isyarat yang mereka tunjukkan tunjukkan , tapi saya dipaksa oleh agama saya untuk memperhatikan aturan aturan sopan santun, dan saya percaya atas perasaan dan niat baik Eropa tidak akan mengizinkan pemerintah saya untuk terlibat pada perang ini, karena saya memutuskan dan percaya pada mereka.” Ini memang adalah semangat sejati dari Kristen, tapi ada yang lebih dari itu atas diri Muhammad Sultan dari Turki, lebih daripada semua pangeran Kristen di Eropa Timur. ‘ (Sultan Turki, Abdul Medjid Khan: A Brief Memoir of His Life and Relign, with Notices of The Country, its Navy, & present Prospects” by the Rev. Henry Christmas, M.A., 1853) Juga tercatat, kedermawanannya dan kesabarannya yang terjadi selama apa yang dianggap sebagai ‘kejatuhan’ Imperium Usmani menurut buku-buku sejarah Barat, padahal Sultan Abdul Madjid sendiri tidaklah dianggap sebagai salah satu Sultan terbesar dari Imperium Usmani. Peristiwa membuktikan ketinggian karakter Sultan yang digabungkan dengan kemampuan lihai mereka untuk melalui rintangan politik untuk mencapai tujuan moral yang Islami. Dan berapa banyak lagi misi-misi rahasia yang hingga sekarang belum terungkap?

Catatan: tahun 1845, 10,000 ponds yang diberikan kepada penduduk Irlandia dari Sultan itu bernilai kurang lebih 800,000 pond pada hari ini, itu sama dengan $1,683,280 US Dollar. Di sisi lain, Ratu memberikan uang senilai 160,000 pond pada hari ini atau 336,656 US Dollar.

Senin, 14 September 2015

Macam-macam Rezeki

Rizki Madhmun, rizki yg dijamin Alloh, sp kebutuhan pokok untuk kehidupan, air, udara, makanan pokok, dll. Semua makhluk dapat.

Rizki Maqsum; rizki yg diberikan atas usaha makhluk, sedikit atau banyak.
Dengan ketentuan yg sudah Alloh tetapkan. Siapa saja bisa dapat, tergantung ikhtiarnya.

Rizki Mamluk ; sesuatu yg kita miliki, tapi belum tentu kita yg mengambil manfaatnya, spt ; sedekah kita kpd orang lain, harta yg jadi warisan, dll. Kalau niat dan caranya benar kita dapat banyak pahala dengan rizki ini.

Rizki Mau'ud ; rizki yg Alloh janjikan hanya kpd hambaNYA yg shalih dan bertaqwa. Berupa pemberian yg tdk terduga, keyakinan yg kuat, iman, dll.

Yg dimaksud dengan rizki bukan hanya yg berbentuk materi.
Yang terpenting adalah ; bahwa kita akan ditanya oleh Alloh SWT, darimana rizki itu kita dapat, untuk apa kita gunakan, dan bagaimana sikap atas semua pemberian NYA kpd kita, bersyukurkah atau tdk.

Wallohu a'lam bisshowab
Ustadz Ubaidillah Chalid

Minggu, 13 September 2015

Share video kajian pekan ini

Share kajian
#tsaqafahkarib

Ustadz Jumharuddin Lc,
Kajian Ba'da Subuh
"Kajian Asma'ul Husna - Al Mu'min Bagian 2 (Memberikan Keamanan)"
Masjid Al Hakim BSD

https://youtu.be/CkA6lZBYi_4
Ustadz Ubaidillah Ahmad Chalid
Kajian Ba'da Subuh
"Pembahasan Seputar Haji"
Masjid Al Hakim BSD

https://youtu.be/eY_pBZT6ix0
Ustad Angga: Habib Umar Ibrahim Assegaf
Kajian Ba'da Subuh
"Neraka Saqar & Cara Menghindarinya ~ Renungan QS Al-Muddathir"
Masjid Al Hakim BSD

https://youtu.be/_KLkvCb6jNY
Prof. Dr. Muslih Abdul Karim, MA
Kajian Dhuha
"Tata Cara Haji Singkat"
Masjid Asy Syarif BSD

https://youtu.be/s_8Ivf_WCb8
Ustadz Toyib Effendi
Kajian Remaja KARIB
"Hati Seluas Samudra"
Masjid Asy Syarif BSD

https://youtu.be/KXvrMSe2h3o
Ustadz Ageung S
Kajian Remaja KARIB
"Siapakah Dracula ?"
Masjid Asy Syarif BSD

https://youtu.be/QUGf-bKiHvE

From nothing to something

Ini materi kajian pemuda BSD siang tadi :

Kajian Pemuda "From Nothing to Something"

oleh Ka Priyo Agung, 13 September 2015

💌 Let's be open-minded.
4 fase dalam hidup (dalam rahim, dunia, kubur, dan padang mahsyar). Sejatinya manusia adalah makhluk surga. Jadi, apabila nanti kembali ke kehidupan yg abadi, seharusnya kita sudah tau ke mana "jalan" itu. Sehingga kalimat 'Life is choice' amatlah dalam. Karena semua konsekuensi yg kita lakukan hari ini akan berimplikasi di masa yg akan datang. Kalau kamu pilih hitam atau putih?

💌 Bukan mata yg buta
Disadari atau tidak bahwa hati kita layaknya benih. Dari tiada menjadi ada. Allah semai benih2 tersebut di dalam rahim. Lalu, Allah sinari benih tsb dengan cahaya Islam. Namun, banyak dari kita tdk menyadari akan hal itu. Akibatnya, tdk banyak benih yg tumbuh subur, berbuah, dan meneduhkan. Maka benar Allah sebutkan dlm firmanNya bahwa yg buta bukanlah mata namun hati. Q.S AlHajj : 4-6

💌 To be truly human
Manusia sejati tidak akan memperturutkan hawa nafsunya. Apa2 yang ia lakukan, harus berdasarkan tujuan yg pasti. Maka manusia jadi-jadian lah ia yg selalu memperturukan hawa nafsunya

💌 Wake up!!!
Ada 3 teori berfikir : dangkal (pengamatan sekilas), mendalam (mendalami fakta), dan cemerlang (mengkaitkan aspek before n after). Maka berfikir secara cemerlang dapat membangun serta berpotensi ke arah perubahan yang lebih baik.

💌 Trigger Kebangkitan
Setiap perubahan dan kebangkitan haruslah memiliki trigger. Layaknya sebuah senjata, ia tidak akan mengenai sasaran selama pelatuk dari senjata tsb tidak ditarik. Berikut kerangka berfikir untuk memicu trigger kebangkitan >> Apa tujuannya? - Cari musyrif (guru/mentor) - Lakukan

Saran/kritik bisa menghubungi kami di
Fb : Karib FMMB
Twitter : @karibfmmb
Hp/wa : 085695750351

Memakmurkan Masjid

Alquran memberikan penegasan, bahwa orang yang bisa memakmurkan masjid adalah orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, Hari Kiamat, dan orang-orang yang tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan orang-orang yang hanya takut kepada Allah [QS at-Taubah: 18].

‘Abdurrazzaq menuturkan dari Ma’mar dari Abi Ishaq dari ‘Amr bin Maimun al-Audi mengatakan, “Aku mendapati para sahabat Nabi SAW mengatakan, “Sesungguhnya masjid adalah rumah Allah di bumi. Pasti, Allah akan memuliakan siapa saja yang mendatangi Allah di sana.” [Tafsir Ibn Katsir, QS at-Taubah: 18]. Karena itu, mereka pun menjaga adab dan hukum yang terkait dengan pemakmuran masjid.

Tempat Ibadah

Sebagai rumah Allah dan tempat ibadah, tentu masjid tidak boleh digunakan untuk melakukan maksiat. Meski konotasi ibadah itu sendiri harus dipahami, bukan sekadar shalat, zakat, puasa, haji dan jihad, tetapi meliputi “apa saja yang dicintai dan diridhai oleh Allah SWT, baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan”. Itulah konotasi ibadah, menurut Ibn Taimiyyah. Karena itu, cakupannya luas. Tidak terbatas pada lima kategori ibadah, sebagaimana yang disebutkan di atas.

Karena itu, pada zaman Nabi SAW masjid juga tidak saja digunakan untuk melakukan ibadah mahdhah, seperti shalat, dzikir, i’tikaf dan membaca Alquran, tetapi juga digunakan untuk melakukan ibadah secara umum, sebagaimana yang didefinisikan oleh Ibn Taimiyyah di atas. Di zaman Nabi SAW, masjid juga digunakan menjadi pusat pemerintahan, peradilan, musyawarah, pendidikan, bahkan latihan perang.

Selain itu, di Masjid Nabawi juga terdapat ruangan khusus untuk Ahl Shuffah, yang tidak mempunyai rumah. Letaknya di bagian depan pintu masuk. Di Shuffah inilah, sebanyak 400 orang sahabat ditampung oleh Nabi SAW. Karena itu, di zaman ‘Umar, dibangun tempat khusus, di luar masjid untuk aktivitas mubah, yang bisa mengganggu ibadah jika dilakukan di dalam masjid. Di situ, siapa saja yang ingin mengeraskan suaranya, melantunkan syair, dan perkara mubah yang lainnya diwadahi. Tempat itu disebut al-Bathiha’.

Dalam kitab al-Jami’ al-Kabir dituturkan dari Ibn Mubarak dari ‘Abdullah bin Abi Ja’far. Dia mengirim surat kepada Nabi SAW, dan bertanya, “Siapakah orang yang dikategorikan memenuhi seruan Allah dan memakmurkan masjid dengan baik?” Nabi SAW menjawab, “Orang yang tidak mengeraskan suaranya di masjid, dan tidak menyatakan kata-kata kotor.” Hadits ini dilemahkan oleh sebagian ulama’, karena mursal. Tetapi, maknanya dikuatkan oleh hadits Bukhari.

Dalam riwayat Bukhari dari as-Saib bin Yazid bertutur, “Ketika aku tidur di masjid, tiba-tiba aku dikejutkan oleh seorang pria, dan ternyata dia ‘Umar bin al-Khatthab. Dia berkata, “Pergilah, dan bawalah kedua orang ini kepadaku.” Aku pun menghadapnya dengan membawa keduanya. Dia berkata, “Siapakah kalian?” Keduanya menjawab, “Penduduk Thaif.” ‘Umar berkata, “Kalau kalian penduduk sini, pasti aku sudah menghukum kalian berdua. Kalian mengeraskan suara kalian di masjid Rasulullah SAW.” 

Karena itu, Ibn Hajar al-Haitami, dalam kitab Fatawa-nya menyatakan, menurut az-Zarkasyi, “Sunah dalam semua dzikir adalah perlahan, kecuali talbiyyah [dianjurkan keras]. Al-Azra’i berkata, “Imam as-Syafii radhiya-Llahu ‘anhu telah membawa hadits-hadits dzikir jahr kepada konteks orang yang ingin memberikan pelajaran.” Dalam kitab al-‘Ubab disebutkan, “Disunahkan berdoa dan dzikir dengan perlahan. Imam boleh mengeraskan keduanya setelah salam dengan tujuan memberi pelajaran kepada orang Mukmin. Jika mereka sudah tahu, hendaknya mereka [melafalkannya dengan lirih].” 

Adzan, Mu’adzin, dan Tatacaranya

Masjid sebagai rumah Allah, dan tempat ibadah, khususnya shalat berjamaah, maka menghidupkan shalat jamaah di masjid bagian dari fardhu kifayah. Fardhu tersebut bisa ditunaikan, jika ada adzan yang dikumandangkan Mu’adzzin untuk memanggil kaum Muslim agar datang ke masjid. ‘Aisyah menuturkan, “Ketika adzan telah dikumandangkan, Nabi SAW pun bergegas memenuhi panggilan-Nya, dan mengacuhkan apa saja yang ada di sekitarnya. Bahkan, aku yang ada di sampingnya pun seolah tak dikenalnya.”

Adzan tidak boleh dikumandangkan dengan lagu yang bisa mengubah makna. Adzan yang dikumandangkan harus oleh Mu’adzin tetap. Jika tidak, harus seizin Mu’adzin tetap, kecuali khawatir waktunya lewat, jika harus menunggu Mu’adzin tetap. Adzan atau iqamat tidak boleh disela dengan waktu diam yang lama, kata-kata mubah atau umpatan. Adzan pun tidak boleh dikumandangkan sebelum waktunya, kecuali sebelum Fajar, yaitu setelah pertengahan malam [waktu tahajud]. Jeda antara adzan dan iqamat, dalam kitab al-Bahr, disebutkan sepanjang orang membaca 40 ayat al-Qur’an. Orang yang mendengarkan adzan disunahkan mengucapkan apa yang dia dengar, kecuali “Hayya ‘ala as-shalat” dan “Hayya ‘ala al-Falah”. Begitu juga disunahkan berdoa, setelah Mu’adzin selesai mengumandangkan adzan, yang dengannya Nabi SAW akan memberi syafaat kelak di akhirat. Bagi orang yang sudah di masjid setelah adzan wajib mengikuti shalat jamaah, dan tidak boleh meninggalkan masjid, kecuali ada udzur syar’i.

Mereka yang memenuhi seruan adzan pun diberi kesaksian oleh Allah. Karena itu, para ulama’ salaf mengatakan, “Jika kalian menyaksikan seseorang menghidupkan masjid, maka berbaik sangkalah kepadanya.” [Tafsir al-Qurthubi, QS at-Taubah: 18]. Jika mereka yang menjawab adzan secara lisan dan berdoa saja mendapatkan syafaat dari Nabi, lalu bagaimana jika mereka memenuhi panggilannya secara nyata dengan mendirikan shalat, atau shalat berjamaah di masjid? Tentu lebih lagi.

Adzan, selain merupakan panggilan Allah kepada orang Mukmin untuk memakmurkan masjid, dan karenanya mereka yang berangkat memenuhi seruan Allah diberi kesaksian oleh Allah sebagai “orang Mukmin”, juga merupakan wujud syiar Islam. Dengannya, syiar Islam dikumandangkan, setidaknya lima kali sehari ke seluruh penjuru bumi. Dengannya pula tampak, apa yang disabdakan Nabi, “Islam itu tinggi, dan tidak ada yang bisa menandingi ketinggiannya.” [HR ad-Daruquthni dan al-Baihaqi]

Meski begitu, adzan tidak boleh dikumandangkan sewaktu-waktu, kecuali waktu yang telah ditetapkan, sebagaimana yang dijelaskan di atas. Sampai sekarang, di Masjid Nabawi maupun Masjid al-Haram, selain adzan untuk shalat, kedua masjid tersebut juga tidak mengumandangkan suara lain. Misalnya, bacaan Alquran, atau Shalawat Tarhim sebelum Subuh sebagaimana yang dilakukan di beberapa masjid di negeri Muslim yang lain.

Meskipun ini tidak dilarang, namun sebaiknya memperhatikan pandangan ‘Umar bin al-Khatthab dan Imam as-Syafii di atas. Karena umumnya, bacaan tersebut diputar di dalam masjid, lalu suaranya keluar. Di masjid sendiri suaranya keras, keluar juga demikian. Tujuannya baik, tetapi bisa menganggu kekhusyu’an orang yang hendak beribadah, baik di dalam masjid maupun di rumah-rumah.

Selain itu, Alquran sendiri mengajarkan, “Jika al-Qur’an dibacakan, maka dengarkanlah dengan seksama, dan diamlah.” [QS al-A’raf: 204]. Hukum mendengarkan dengan seksama [fastami’u lahu] dan diam [anshitu] ketika Alquran dibaca ini bersifat umum, baik ketika di dalam shalat, maupun di luar shalat. Konsekuensinya, ketika bacaan Alquran tersebut diperdengarkan, maka wajib mendengarkan dengan seksama, dan diam. Tetapi, yang terjadi tidak seperti itu. Justru, tampak ketika bacaan Alquran diperdengarkan, seolah tidak dihiraukan. Ini juga harus menjadi perhatian, sehingga maksud baiknya tidak menabrak perintah/larangan yang lain.

Begitulah, gambaran sekilas, bagaimana memakmurkan masjid, serta membersihkan masjid dari praktik yang bisa mengganggu pemakmurannya. Wallahu a’lam.[KH Hafidz Abdurrahman] [www.visimuslim.com]

Manajemen stress

MANAJEMEN STRESS

Pada saat kuliah tentang "Manajemen Stress", seorang dosen mengangkat segelas air dengan tangan yang lurus ke depan, dan bertanya kepada para siswanya,

"Seberapa berat menurut Anda, kira-kira segelas air ini...?"

Para siswa menjawab mulai dari 200 gram sampai 500 gram.

"Ini bukanlah masalah berat absolutnya. Tapi tergantung berapa lama Anda memegangnya..." Kata bliau

"Jika saya memegangnya selama 1 menit... Tidak ada masalah..."

"Jika saya memegangnya selama 1 jam...lengan kanan saya akan sakit..."

"Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh... mungkin Anda harus memanggilkan ambulans untuk saya ..."

"Berat sebenarnya sama... tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat..."

"Demikianlah jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi..."

"Beban itu akan meningkat beratnya..." Lanjut...
”Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut... Istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi..."

"Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi..."

"Apapun beban yang ada di pundak Anda hari ini, coba tinggalkan sejenak... bawalah dalam doa... dan beban itu akan menjadi lebih ringan"

"Hidup ini singkat... Jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya!!!"

Bukan menumpuk beban..

Itulah mengapa Rasulullah 1400 tahun yang lalu sudah menyampaikan bahwa ketika masalah datang Solusinya Sabar dan Sholat. Sholat salah satu manfaat menormalkan kembali frekuensi otak kita ke posisi Alfa pintu kesadaran Spiritual sehingga pikiran yang tadinya berat akan dinormalkan kembali.

Selamat ,sukses & mulia...
Bismillah...

Kepemilikan dalam Islam

#ekonomikarib

1)  Kepemilikan Individu (private property)
Kepemilikan individu adalah ketetapan hukum syara’ yang berlaku bagi dzat ataupun manfaat (jasa) tertentu, yang memungkinkan siapa saja yang mendapatkannya untuk memanfaatkan barang tersebut, serta memperoleh kompensasi jika barangnya diambil kegunaannya oleh orang lain seperti disewa, ataupun karena dikonsumsi untuk dihabiskan dzatnya seperti dibeli –dari barang tersebut.
An-Nabhaniy (1990) mengemukakan, dengan mengkaji secara komprehensif hukum-hukum syara’ yang menentukan pemilikan seseorang atas harta tersebut, maka akan nampak bahwa sebab-sebab kepemilikan tersebut terbatas pada lima sebab berikut ini :
a)      Bekerja.
b)      Warisan.
c)      Kebutuhan akan harta untuk menyambung hidup.
d)      Harta pemberian negara yang diberikan kepada rakyat.
e)      Harta-harta yang diperoleh oleh seseorang dengan tanpa mengeluarkan harta atau tenaga apapun.

2)      Kepemilikan Umum (collective property)
Kepemilikan umum adalah izin Syari’ kepada suatu komunitas untuk sama-sama memanfaatkan benda. Sedangkan benda-benda yang termasuk dalam kategori  kepemilikan umum adalah benda-benda yang telah dinyatakan oleh Allah Subhana Wa Ta’ala dan  Rasulullah Shallallahi Alaihi Wasallam bahwa benda-benda tersebut untuk suatu komunitas dimana mereka  masing-masing saling membutuhkan. Berkaitan dengan pemilikan umum ini, hukum  Islam melarang benda tersebut dikuasai hanya oleh seseorang saja
Exp : fasilitas umum (jln raya,listrik,dll) brg tambang,Sumber Daya Alam

3)      Kepemilikan Negara (state property)
Harta-harta yang termasuk milik negara adalah harta yang merupakan hak seluruh kaum muslimin yang pengelolaannya menjadi wewenang negara, dimana negara dapat  memberikan kepada sebagian warga negara, sesuai dengan kebijakannya. Makna pengelolaan oleh negara ini adalah adanya kekuasaan yang dimiliki negara untuk mengelolanya semisal harta fai, kharaj, jizyah dan sebagainya.

Minggu, 02 Agustus 2015

Dharibah atau pajak dalam Islam

#ekonomikarib

Dharibah atau pajak adalah harta yang diwajibkan Allah atas kaum muslimin dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka (diwajibkan atas Baitul mal) serta pihak-pihak yang diwajibkan atas mereka, namun Baitul mal tidak dapat memenuhi hal tersebut
Apabila dana Baitul mal tidak mencukupi, kewajibannya beralih kepada kaum muslimin, dengan diwajibkannya dharibah. Pendanaan untuk keadaan darurat, seperti bencana alam, kelaparan, serangan musuh. Apabila dana Baitul mal tidak mencukupi, kewajibannya beralih kepada kaum muslimin, dengan diwajibkannya dharibah.

Diwajibkan dharibah atas seorang muslimin yang telah mampu memenuhi kebutuhan pokok dan sekundernya, sesuai standar kebutuhan pada saat itu. Dharibah diwajibkan atas kelebihan harta tersebut, namun sebatas terpenuhinya kebutuhan Baitul mal untuk mampu memenuhi kebutuhan seperti yang dijelaskan di atas.

Negara tidak boleh mewajibkan pajak tidak langsung, pajak bumi dan bangunan, pajak jual beli (muamalat) dan sebagainya sebagaimana diterapkan dalam sistem kapitalis.

@karibfmmb
Daftar grup wa karib
Chat ke 08979228341

Sabtu, 01 Agustus 2015

Dzikir Kemerdekaan bersama KH Arifin Ilham

Hadirilah
Dzikir Kemerdekaan bersama KH Arifin Ilham
Senin, 17 Agustus 2015 pkl 09.00 sd selesai
Di Masjid Asy Syarif Al Azhar Bsd

Penyelenggara
DKM Asy Syarif AlAzhar Bsd
Majelis Adz-Dzikra
Forum Masjid dan Mushola Bsd
Keluarga Remaja Islam Bsd
Yayasan KKMB
Yayasan Al Azhar

Rabu, 29 Juli 2015

Keutamaan Mengkaji Islam

KEUTAMAAN MENGKAJI ISLAM

1. Orang yang memperdalam ilmu agama, maka Allah subhanahu wata’ala akan memudahkan jalannya menuju surga

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda

ومن سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنة

“Dan barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

2. Orang yang memperdalam ilmu agama maka para Malaikat akan membentangkan sayapnya untuk menaungi mereka karena ridha dengan apa yang mereka cari

إن الملائكة لتضع أجنحتها لطالب العلم رضا بما يطلب

“Dan sesungguhnya malaikat benar-benar akan merendahkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena mereka meridhai apa yang ia pelajari.” (HR. Abu Dawud).

#YukNgaji

Jangan pernah mengentengkan untuk mengaminkan

Jangan Pernah Mengentengkan untuk Mengaminkan

Oleh : KH Hafidz Abdurrahman

INILAHCOM, Jakarta- Jangan sekali-kali meremehkan "aamiin". Maka tidak cukup di dalam hati. Nabi menjelaskan ihwal "Aamiin" ini.

Kata Nabi, "Jibril mengajariku "Aamiin", ketika aku selesai membaca al-Fatihah. "Aamiin" itu seperti stempel untuk al-Qur'an." Bahkan dalam riwayat lain, "Aamiin itu adalah stempel Allah, Tuhan semesta alam."

Abu Bakar menjelaskan, "Maknanya, "aamiin" itu merupakan stempel Allah untuk hamba-Nya. Karena ia bisa menolak segala penyakit dan bala' dari mereka.

Bahkan, dalam hadits lain disebutkan, "Aamiin itu salah satu tangga di surga." Maknanya, kata Abu Bakar, "Kata yang dengannya, orang yang mengucapkannya berhak mendapatkan salah satu tangga surga."

Wahab bin Munabbih berkata, "Aamiin terdiri dari 4 huruf (yaitu, Alif, Mim, Ya' dan Nun), dimana di setiap hurufnya Allah ciptakan satu malaikat. Malaikat berkata (ketika ada yang mengucapkan "Aamiin"), "Allahummaghfir likulli man qala Amin (Ya Allah, ampunilah setiap orang yang mengucapkan Amin)."

Karena itu, sampai seorang penyair mengatakan, "Aamiin, Aamiin, aku tidak rela hanya dengan mengucapkan sekali, hingga aku akan mengulangnya 2000 Aamiin.." Penyair yang lain mengatakan, "Allah mengasihi seorang hamba yang berkata, 'Aamiin"..

Nabi sendiri, ketika habis membaca al-Fatihah, selalu mengucapkan "Aamiin." hingga bacaannya terdengar oleh barisan pertama dalam shalat. Jadi, tidak cukup mengucapkan "Aamiin" di dalam hati.

Bahkan, saking istimewanya "Aamiin", kata Nabi, "Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada umatku, apa yang tidak diberikan kepada siapapun sebelum mereka: (1) "as-Salam", yaitu salam penghuni surga; (2) Barisan malaikat; (3) Aamiin.." (Dinukil dari Tafsir al-Qurthubi, tentang Amin).

Subhanallah. Andai, kita tahu kemuliaan "Aamiin", kita tidak akan melewatkan kata "Aamiin", meski kelihatannya enteng.

Minggu, 19 Juli 2015

Bagaimana Mekanisme Puasa Syawal?

• Puasa Syawal •

Kita tahu bersama bahwa puasa Syawal itu punya keutamaan, bagi yang berpuasa Ramadhan dengan sempurna lantas mengikutkan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan pahala puasa setahun penuh. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Itulah dalil dari mayoritas ulama yag menunjukkan sunnahnya puasa Syawal. Kenapa puasa Syawal bisa dinilai berpuasa setahun? Mari kita lihat pada hadits Tsauban berikut ini:

عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا) »

Dari Tsauban, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fithri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.”  (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Disebutkan bahwa setiap kebaikan akan dibalas minimal dengan sepuluh kebaikan yang semisal. Ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan sebulan penuh akan dibalas dengan 10 bulan kebaikan puasa. Sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal akan dibalas minimal dengan 60 hari (2 bulan) kebaikan puasa. Jika dijumlah, seseorang sama saja melaksanakan puasa 10 bulan + 2 bulan sama dengan 12 bulan. Itulah mengapa orang yang melakukan puasa Syawal bisa mendapatkan ganjaran puasa setahun penuh.

Usahakan untuk menunaikan qodho’ puasa Ramadhan terlebih dahulu baru mengerjakan puasa sunnah syawal.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).

Puasa sunnah Syawal dilakukan selama enam hari, Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa puasa Syawal itu dilakukan selama enam hari. Lafazh hadits di atas adalah:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Dari hadits tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, “Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal.” (Syarhul Mumti’, 6: 464).

Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fithri, namun tidak mengapa  kapanpun asalkan masih di bulan Syawal.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fithri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan.” (Syarhul Mumti’, 6: 465).

Lebih utama dilakukan secara berurutan namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan.

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan.” (Idem)




Instagram : @sekilasISLAM
FB : https://m.facebook.com/sekilasislam

Lupa Diri

Lupa Diri
oleh : akhi Ari

Td malam aku lupa
Lupa terbangun utk bermunajat kepadaNya
Ah, padahal baru saja dua malam lalu terjaga
Dengan berharap penuh pada ridhaNya

Seharian berkeliling silaturahmi
Makan segala apa yg tersaji
Seakan tak pernah makan berhari-hari
Padahal hari sebelumnya masih bisa menahan diri

Bertemu sanak saudara bercanda haha hihi
Diselingi ghibah sana sini
Atau membuat lelucon tak berarti
Hanya ingin jd pusat perhatian famili

Ah, padahal sebulan sdh latihan
Menahan makan juga lisan
Tak peduli teman memulai pertengkaran
Hati tetap tenang dg segala ucapan

Hari raya ini tilawah tidak kholas
Bahkan selembarpun tak tuntas
Sebulan penuh kmrn 2 kali khatam tak berbekas
Bahkan japrian adminpun malas utk dibalas

Ah..ah..ah ...
Aku kenapa
Sebulan tampak sholih
Sehari liwat sudah beralih

Aku mau berubah
Aku janji tdk lagi bertingkah
Aku ingat suatu tausiyah
Rugi diri jika makin hari taqwa tak bertambah

Ya Allah...
Tetapkan hatiku di atas jalanMu
Istiqomahkan aku
Jadikan aku termasuk bagian orang sholih
Dan berharap mendapat surgaMu

Aamiin...

Jumat, 17 Juli 2015

Para Suami, Berhiaslah untuk Istrimu

BAGAIMANA pun seorang istri ada di bawah tanggung jawab suaminya, namun tidak demikian dengan posisi seorang suami terhadap istrinya. Seorang isteri berhak mendapatkan suami yang berhias sebagaimana suami berhak atas isteri yang berhias untuk suaminya. Berhiasnya suami disesuaikan dengan kondisi dan situasi agar keharmonisan rumah tangga dan isteri tidak berpaling kepada laki-laki lain.

Saat ada yang menegurnya ketika ia mencukur jenggotnya, Ibnu Abbas berkata, “Sesungguhnya aku berhias untuk isteriku sebagaimana ia berhias juga untukku. Aku tidak suka hanya mengambil hakku saja yang ada padanya, tapi ia pun berhak mengambil haknya yang ada pada diriku. Allah berfirman, ‘Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf’,” (Al Baqarah: 228).

Isteri juga berhak diajari berbagai persoalan agama atau menghadiri kajian-kajian keilmuan, sebab kebutuhan itu untuk memperbaiki kualitas agama dan menyucikan jiwanya. Isteri adalah bagian dari keluarga yang harus dijaga suami agar tidak menjadi bahan bakar neraka. Dan penjagaan dirinya itu adalah dengan iman dan amal shalih. Sedangkan amal shalih itu harus berdasarkan ilmu dan pengetahuan, sehingga ia dapat melaksanakannya sesuai yang diperintahkan syariat.

Pernikahan dalam Islam selalu menyediakan hak dan kewajiban yang saling melengkapi dan berkebalikan. Hak isteri merupakan kewajiban suami, dan hak suami merupakan kewajiban isteri.

Syaikh Sayyid Sabiq berkata, “Di antara hak suami terhadap isteri adalah menaati suami dalam hal-hal yang bukan maksiat, isteri menjaga kehormatan dirinya dan harta suami, menjauhkan diri dari mencampuri sesuatu yang dapat menyusahkan suami, tidak bermuka masam di hadapannya, dan tidak menunjukkan sikap yang tidak disenangi.” (Fiqih Sunnah).

Seorang wanita yang menikah meletakkan ketaatan utamanya bukan lagi pada kedua orang tuanya. Sejak akad nikah diucapkan, maka tanggung jawab terhadapnya dan ketaatan oleh dirinya berpindah kepada lelaki yang menjadi suaminya.

Dari Aisyah, ia berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, ‘Siapakah orang yang wajib diutamakan haknya oleh seorang perempuan?’ Rasulullah mejawab, ‘Suaminya.’ Aku bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang wajib diutamakan haknya oleh seorang laki-laki?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibunya.’” (HR Hakim)

Ketatan dan kesyukuran isteri kepada apa yang diberikan dan diperintahkan suami kepadanya akan membawa implikasi yang panjang hingga ke akhirat. Ia akan membawa seseorang menuju neraka atau surga.

Termasuk ketaatan adalah dalam urusan seksual. Jika seorang suami menghendaki berhubungan dengan isterinya, isterinya tersebut tidak boleh menolaknya meskipun ia dalam kesibukan. Bahkan jika saat itu ia sedang dalam kondisi haid karena suami masih boleh mencumbui isterinya di bagian atas. Namun, hendaklah para suami juga memperhatikan kondisi isterinya untuk mengajaknya berhubungan karena hal ini lebih mendekatkan pada kuatnya hubungan kasih sayang. Seorang perempuan yang haid biasanya sedang dalam kondisi fisik dan psikis yang tidak stabil.

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Jika suami mengajak isterinya ke tempat tidur, lalu dia menolak ajakan tersebut hingga suami menjadi marah, para malaikat akan melaknatnya sampai tiba waktu pagi.” (HR Ahmad, Bukhari, dan Muslim)

Kewajiban taat kepada suami ini hanya dalam hal-hal yang dibenarkan oleh syari’at karena tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Allah.

Suami juga berhak mendapatkan seorang isteri yang cantik dengan berhias, seperti memakai celak, pacar, wangi-wangian, atau alat hias lainnya, khusus untuk suaminya.

Dari Karimah binti Hamam, bahwa ia bertanya kepada Aisyah, “Bagaimana pendapatmu, wahai Ummul Mukminin, tentang hukum memakai pacar?” Aisyah menjawab, “Kekasihku, Nabi, menyukai warnanya, tapi membenci baunya. Beliau tidak mengharamkan kamu memakai pacar antara dua masa haid atau setiap kali datang haid.” (HR Ahmad). [duaseptember]
Islampos

Dr Taufik Chaldun : Kenalkan Islam pada Rakyat Papua

Bagaimana tanggapan ustadz tentang pembakaran masjid di papua?

Memang cobaan umat Islam memang berat...

Tapi bila kita mau bersabar, berhijrah lalu berjihad...

Rasanya masalah dapat terselesaikan dengan damai, sebagaimana yang dilakukan  Rasulullah di peristiwa Toif ...

ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ هَاجَرُوا مِنْ بَعْدِ مَا فُتِنُوا ثُمَّ جَاهَدُوا وَصَبَرُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Dan sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Surah An-Nahl (16:110)

Sebagaimana usaha kita merubah BSD menjadi Kota Santri..

Dan menjadikN Tolikara Irian Jaya menjadi Kota Santri ...

Mereka belum mengenal apakah Islam itu sesungguhnya...

Setelah mereka tau, mereka akan berlomba hijrah menjadi umat Muslim sebagaimana masyarakat Toif...

Adalah tugas Remaja dan Pemuda KARIB dan Karima, mulai meenyusus STRATEGI DAWAH yang pas...

Insyaa Allah (bila Allah berkehendak)

Aamiin

🇮🇩 Negri Santri

Pekerjaan tangan-tangan asing di Indonesia ...
Pada hal Papua Barat (Irian Jaya) yang bagian Indonesia, sudah modern, dan Papua Newgini (Papua Timur, masih Primitif sekali.

Mari kita mulai memikirkan Strategi "Papua Propinsi Santi" ⭐🌙

🇮🇩 Indonesia Negeri Santri... ⭐🌙

Walau kelihatan KARIB dan,KARIMA masih sangat kecil, tetapi MEMILIKI POTENSI merubah Negri

🇮🇩 Papua Propinsi Santri ⭐🌙 Indonesia....

🇮🇩 Indonesia Negeri Santri ⭐🌙

Papua New Guinie yang tidak terurus, penduduknya sangat primitif, dan menjadi santapan Negara Australia.
Masyarakat nya "diciptakan" supaya tetap bodoh

PAPUA BARAT (Irian Jaya) Indonesia sudah maju, dan sekarang masih menjadi Santapan Paman Sam.

Bila mereka sudah mendapat pendidikan yang,ISLAMI, mereka akan menyatu hatinya dengan Indonesua, dan mempertahankan Harta Indonesia dari penjarah asing, yang ingin kita terpecah...

Mari kita susun Strategi, untuk menjadikan

🇮🇩 Papua Propinsi Santri ⭐🌙

🇮🇩 Indonesia Negeri Santri ⭐🌙

Aamiin ya Rabbil aalamiin

💞⭐🌙💞

Apa Kata Ustadz Felix Shiauw tentang Pembakaran Masjid di Papua

1. berkaitan dengan insiden "Pembakaran Masjid di Papua" | ini jelas bagian kedzaliman besar yang harus dikecam dan diambil tindakan

2. kita memahami betul reaksi ummat Muslim yang sangat menyayangkan hal ini | apalagi kejadian ini terjadi disaat shalat Ied Fitri

3. dan perkara ini dalam Islam adalah bagian kedzaliman yang sangat besar | yaitu menghalangi manusia dari beribadah kepada Allah Swt

4. Dan siapa yang lebih aniaya dari orang yang menghalangi menyebut nama Allah di masjid-masjid-Nya, dan berusaha merobohkannya? (QS2:115)

5. kejadian pembubaran shalat Ied dan pembakaran masjid di Papua ini | menunjukkan pada kita beberapa pelajaran yang bisa diambil

6. pertama, saat Muslim mayoritas,mereka disudutkan dengan dalil toleransi | namun saat minoritas, mereka ditekan dengan dalil demokrasi

7. saat Muslim menjadi mayoritas, kita dipaksa mengorbankan akidah dengan dalil toleransi | membiarkan seluas-luasnya syiar agama lain

8. sebaliknya saat Muslim minoritas, kita dipaksa juga, menghormati yang banyak | juga dengan mengorbankan akidah, mengorbankan agama

9. kedua, lalainya negara memberikan jaminan perlindungan hukum | harusnya hal seperti ini ditindak keras agar tidak menyebar pada yang lain

10. bagaimanapun hal sepert ini berbahaya dalam menyulut konflik antar masyarakat | adalah peran negara untuk memberikan keadilan bagi ummat

11. hanya saja, hukum di negara ini memang rancu, mengapa? | karena tidak diterapkan syariat Islam untuk mengaturnya

12. dalam sistem hukum yang bukan berdasar Islam, baik ummat Muslim ataupun Non-Muslim | sama-sama terancam keberadannya, tidak aman

13. tapi dalam sistem Islam, Islam menjamin dan melindungi semua bentuk ibadah | apapun agamanya, akan dilindungi dan dijamin oleh Islam

14. lalu bagaimana kita menyikapi insiden kedzaliman di Papua ini? | ada beberapa juga yang perlu kita pegang sebagai panduan

15. pertama, harus adil dengan membatasi bahasan hanya pada insidennya dan pelakunya saja | bukan mengeneralisasi dan meluaskan masalah

16. karena kita Muslim dan kita diajarkan Allah dan Rasul-Nya | kita tidak membalas perlakuan dzalim dengan kedzaliman juga

17. kedua, setiap kedzaliman harus dihilangkan, dan ini adalah peran negara | maka negara harus mengambil langkah tegas terhadap insiden ini

18. pelakukanya diusut, ditindak dan dihukum setimpal agar jadi peringatan buat yang lain | dan dijamin agar tidak terjadi hal yang sama

19. ketiga, yang terpenting, kesadaran bahwa tidak akan ada kebaikan menyeluruh | tanpa penerapan syariat Islam secara total di negeri ini

20. sebab hanya syariat Islam yang bisa memberikan jaminan keadilan | karena hukumnya datang dari Yang Maha Adil, Allah Swt

21. haruskah membalas dengan kekerasan? tentu tidak | karena amal fisik itu bagiannya negara yang punya kekuasaan, alat fisik

22. karenanya penting sekali Khilafah yang menerap syariat | agar konflik seperti ini tidak berterus dan berpanjang

23. yang terakhir, kita doakan saudara kita Muslim Papua dan dimanapun mereka minoritas | semoga Allah kuatkan dan mudahkan mereka

24. semoga Allah berikan ganjaran terbaik atas keistiqamahan mereka | dan balasan terbaik berupa ridha-Nya, juga bagi kita semuanya

akhukum @felixsiauw​

Kamis, 16 Juli 2015

Kasus Makmum Ketinggalan Takbir

Kasus Makmum Ketinggalan Takbir

Dalam mazhab Al-Malikiyah disebutkan bahwa bila seorang makmum ketinggalan dalam mengikuti imam dalam takbir shalat ‘Ied, maka selama imam masih bertakbir, hendaknya dia diam saja dan baru bertakbir saat imam sudah selesai membaca takbir atau sudah mulai membaca Al-fatihah.

Tetapi bila seorang makmum bergabung dengan shalat sebagai masbuk, di mana imam sudah selesai bertakbir dan sudah membaca Al-Fatihah atau ayat Al-Quran Al-Karim, maka dia boleh bertakbir sendiri setelah takbiratul ihram lalu mengikuti imam. Hal seperti juga dikerjakan bila dia tertinggal satu rakaat dan baru ikut shalat dengan imam pada rakaat kedua.

Khusus bagi makmum yang tertinggal dua rakaat, yaitu yang tidak sempat ikut ruku’ bersama imam pada rakaat kedua, maka makmum itu harus mengqadha’ sendirian shalatnya itu dengan melakukan shalat dua rakaat setelah imam selesai salam.

Juga dengan bertakbir 6 kali di rakaat pertama dan 5 di rakaat kedua. Kok 6kali?

Mazhab Al-Malikiyah berpendapat bahwa takbir pada rakaat pertama itu 6 kali selain takbirtaul ihram.

Dalam mazhab Asy-Syafi`iyah disebutkan bahwa orang yang masbuk di dalam shalat ‘Ied atau tertinggal sebagian shalat hendaknya bertakbir pada saat setelah selesai mengqadha’ apa yang tertinggal olehnya.

Dalam mazhab Al-Hanabilah disebutkan bahwa makmum yang mendapati imam sudah selesai bertakbir atau sudah dalam bertakbir, maka dia tidak perlu bertakbir. Hal yang sama juga bila dia mendapati imam sudah ruku’.

Hal itu karena tempat untuk takbir sudah terlewat. Dan makmum yang masbuk bertakbir bila makmum itu sudah menyelesaikan qadha’ atas apa yang tertinggal.

Semua itu merupakan kesimpulan dari para ahli ilmu dengan dalil hadits:

Apa yang bisa kamu dapati bersama imam maka shalatlah, sedangkan apa yang terlewat/tertinggal, maka qadha’lah(HR )

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Www.eramuslim.com

Happy Ied Fithr 1436 H

Assalamualaikum. Wr. Wb
Sahabat karib

Taqabballahu Minna Wa Minkum
Shiyamana Wa Shiyamakum

Selamat hari raya Idul Fitri 1436 H
Maafkan segala salah dlm ucapan dan perbuatan .

Ttp Terus semangat dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan di dalam bulan2 berikutnya..

Wassalamualaikum. Wr. Wb
Pengurus

Rabu, 15 Juli 2015

Doa Rasulullah menjelang akhir Bulan Suci Ramadhan

Doa Rasulullah menjelang akhir Bulan Suci Ramadhan :
للَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعَلْنِيْ مَرْحُوْمًا وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ مَحْرُوْمًا

Ya Allah, janganlah Kau jadikan bulan Ramadhan ini sebagai Bulan Ramadhan terakhir dalam hidupku. Jika Engkau menjadikannya sebagai Ramadhan terakhirku, maka jadikanlah aku sebagai orang yang Engkau sayangi.

Ya Rahman, terimalah  seluruh amal ibadahku  di Bulan Ramadhan ini

Ya Wasi'al Magfirah, ampunilah seluruh dosa-dosaku, dosa ibu bapakku dan dosa orang-orang yang aku cintai dan sayangi karena Allah.

Ya Mujiib, kabulkanlah seluruh doa-doaku.                                                       
Taqabballahuminna wa minkum, Shiyamana wa shiyamakum.

Sabtu, 11 Juli 2015

REFLEKSI KETAKWAAN KITA DI PENGHUJUNG RAMADHAN Oleh: KH Hafidz Abdurrahman

Nabi menegaskan, “Ramadhan” disebut demikian, karena ia bisa membakar dosa-dosa kita [Hr. Ibn Qudamah]. Dosa-dosa kita dibakar, dengan berbagai ketaatan yang ada di dalamnya, sebagaimana firman Allah SWT: “Inna al-hasanat yudzhibna as-sayyi’at” [Sesungguhnya berbagai kebaikan itu akan bisa menghilangkan keburukan dan maksiat] [Q.s. Hud: 114].

Karena itu, Ramadhan telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai bulan puasa, bulan kesabaran, dan tentu bulan penuh berkah. Puasa itu, kata ‘Umar bin al-Khatthab radhiya-Llahu ‘anhu, bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari hal-hal tidak berguna dan sia-sia [Hr. Ibn Abi Syibah, dalam kitabnya, al-Mushannaf]. Maka, dengan puasa, kita dilatih untuk melakukan ketaatan sepenuhnya kepada Allah, dan menjauhi sejauh-jauhnya maksiat. Termasuk hal-hal yang sia-sia dan tidak berguna pun harus ditinggalkan. Di sinilah, kesabaran kita diuji. Sabar melawan dorongan nafsu dan syahwat.

Sabar melawan dorongan nafsu dan syahwat lebih susah, ketimbang sabar dalam taat. Namun, dengan ketakwaan yang didapat, semuanya itu akan mudah. Bagaimana tidak, ketakwaan yang dibentuk oleh keyakinan pada yang gaib [Q.s. al-Baqarah: 3] itu telah menghasilkan kekuatan tanpa batas. Betapa tidak, ketika kita meyakini Dzat dan Sifat Allah, Allah Maha segalanya, maka keterbatasan kita pun sirna, saat kita bersandar kepada Allah yang Maha tak terbatas.

Dengan susah payah kita pun puasa, shalat, bangun di tengah malam, melangkahkan kaki untuk shalat berjamaah di masjid, membaca dan memahami al-Qur’an serta berjuang untuk menegakkan hukumnya, karena kita yakin dengan janji Allah yang gaib. Pahala, surga, rontoknya dosa-dosa kita saat kaki melangkah ke masjid, semuanya adalah gaib. Semuanya itu kita yakini. Yakin, bahwa apa yang Dia janjikan itu benar dan pasti [Q.s. Fathir: 4]. Karena keyakinan itulah, maka kita pun termotivasi.

Maka, Allah SWT pun berfirman, “Al-Ladzina Yu’minuna bi al-ghaibi” [orang yang meyakini yang gaib] [Q.s. al-Baqarah: 3]. Setelah keyakinan pada yang gaib ini terbentuk dan kokoh, Allah melanjutkan firman-Nya, “Wa Yuqimuna as-shalat” [dan mendirikan shalat]. Artinya, tidak mungkin kita bisa menegakkan shalat dengan sebenar-benarnya, jika keyakinan kita pada yang gaib itu rapuh. Begitu juga ketika Allah melanjutkan firman-Nya, “Wa Mimma razaqnahum yunfiquna” [dan membelanjakan apa yang Kami berikan kepada mereka], maka ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang meyakini yang gaib.

Karena itu, keyakinan kita kepada yang gaib, kepada Allah, Dzat dan Sifat-Nya, kepada janji-Nya, termasuk rizki, ajal, pertolongan dan kemenangan, pahala, dosa, surga dan neraka, tentu juga malaikat dan perkara gaib yang lainnya, merupakan dasar dan kunci ketakwaan kita. Dasar yang menjadikan aktivitas kita kokoh tak tergoyahkan, meski dianggap gila, tidak masuk akal dan sebagainya. Allah mengingatkan Nabi:

فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ، وَلاَ يَسْتَحِفَنَّكَ الَّذِيْنَ لاَ يُوْقِنُوْنَ

“Bersabarlah [Muhammad], sesungguhnya janji Allah itu benar dan pasti. Maka, janganlah sekali-kali orang-orang yang tidak meyakini [janji-Nya] itu membuatmu gelisah [tidak percaya diri]. [Q.s. ar-Rum: 60]

Keyakinan kita kepada yang gaib, membuat pikiran kita bisa melintasi batas. Betapa tidak, ketika kita meyakini rizki di tangan Allah, maka keterbatas nominal yang ada di tangan kita tidak akan membatasi kita untuk meraih mimpi mempunyai rumah, kendaraan, menyekolahkan anak dan sebagainya. Namun, jika pikiran kita membatasi rizki dengan nominal dan angka, maka kita pun terbelenggu oleh sekat yang kita buat sendiri. Padahal, rizki Allah Maha luas, tidak seperti angka dan nominal yang kita pikirkan. Maka, dengan keterbatasan nominal di tangan, tak menyurutkan langkah kita tuk meraih mimpi yang tinggi. Karena, kita yakin dengan misteri rizki di tangan Allah yang gaib.

Begitu juga, ketika kita yakin dengan janji Allah, bahwa Khilafah akan berdiri, dan Islam akan tegak kembali di muka bumi [Q.s. an-Nur: 55]. Keyakinan ini membuat pikiran kita bisa melintasi batas dan sekat apapun. Sekat Nasionalisme, perpecahan, perbedaan kelompok dan mazhab, lemahnya SDM, sains dan teknologi, akan bisa ditembus oleh keyakinan kita pada janji-Nya. Keyakinan itulah yang telah menjadikan kaum Muslim di masa lalu bisa mengalahkan apapun dan siapapun, yang secara fisik dan matematis sangat sulit ditundukkan.

Mereka bisa melintasi samudera, menundukkan badai dan apapun yang secara fisik dan matematis sulit ditaklukkan, karena keyakinan mereka pada pertolongan Allah. Maka, tak ada sungai, laut dan samudera, kecuali mereka tundukkan, padahal mereka hanya menggunakan kapal layar. Tak ada radar, navigasi atau kompas. Hanya keyakinan mereka pada pertolongan Allah SWT yang membuat mereka bisa menaklukkan semuanya itu. 

Sekat-sekat materi itu adalah fakta kehidupan dunia yang tampak kasat mata. Jika fakta itu membuat keyakinan kita goyah, maka itulah yang menjadi sumber petaka. Maka, Allah pun mengingatkan:

ياَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَّنَكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا..

“Wahai manusia, sesungguhnya janji Allah itu benar dan pasti, maka janganlah sekali-kali fakta kehidupan dunia itu menipu kalian.” [Q.s. Fathir: 5]

Karena itu, keyakinan kita kepada yang gaib harus terus dibersihkan agar mengkristal, bersih dan tak ada sedikit pun diselimuti kekaburan, sehingga bisa mengakibatkan keyakinan kita kepada yang gaib itu rapuh. Caranya, dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah, dengan cara terus-menerus membaca, menghayati dan menerapkan kalam-Nya, yaitu al-Qur’an. Karenanya, Allah menjadikan Ramadhan, bukan hanya sebagai bulan puasa, bulan kesabaran dan bulan penuh berkah, tetapi juga bulan al-Qur’an.

Al-Qur’an yang diturunkan di bulan Ramadhan itu adalah petunjuk, penjelas dan obat penawar hati yang rapuh. Dengan selalu membaca, menghayati dan menerapkan kalam-Nya, hati dan keyakinan kita yang rapuh itu pun bisa dipulihkan. Rintangan dan tantangan apapun dalam kehidupan ini bisa kita atasi. Dunia dan seisinya pun kecil di mata kita. Karena, kita telah bersandar kepada Dzat yang Maha segalanya dan tak terbatas.

Keyakinan yang sama juga menjadi dasar dan kunci ketakwaan kita. Karena itu, kokoh dan tidaknya ketakwaan kita pun akhirnya kembali pada keyakinan kita kepada yang gaib. Semakin jelas, jernih dan mengkristal keyakinan kita pada yang gaib, maka ketakwaan kita pun semakin kokoh. Semoga kita bisa meraihnya, sehingga sempurnalah Ramadhan kita. Amin..

Jumat, 03 Juli 2015

Bagaimana Rasulullah saw menyikapi Nuzul Qur'an

Renungan Ramadhan,

Bagaimana Rasulullah saw menyikapi Nuzul Qur'an,

Kejadian sejarah itu adalah Nuzul Qur’an;
diturunkannya Al Qur’an secara utuh dari Lauhul
Mahfud di langit ketujuh, ke Baitul Izzah di langit
dunia.

ﺷَﻬْﺮُ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺃُﻧْﺰِﻝَ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁَﻥُ ﻫُﺪًﻯ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ ﻭَﺑَﻴِّﻨَﺎﺕٍ ﻣِﻦَ
ﺍﻟْﻬُﺪَﻯ ﻭَﺍﻟْﻔُﺮْﻗَﺎﻥِ . ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ 185

“Bulan Ramadhan, bulan yang di padanya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Qs. Al
Baqarah: 185)
Peringatan terhadap turunnya Al Qur’an diwujudkan
oleh masyarakat dalam berbagai acara, ada yang
dengan mengadakan pengajian umum. Dari mereka
ada yang merayakannya dengan pertunjukan pentas
seni, semisal qasidah, anasyid dan lainnya. Dan tidak
jarang pula yang memperingatinya dengan
mengadakan pesta makan-makan.
Pernahkan anda bertanya: bagaimanakah cara
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sahabatnya
dan juga ulama’ terdahulu setelah mereka
memperingati kejadian ini?
Anda merasa ingin tahu apa yang dilakukan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Simaklah penuturan sahabat Abdullah bin Abbas
radhiallahu ‘anhu tentang apa yang beliau lakukan.

ﻛَﺎﻥَ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞُ ﻳَﻠْﻘَﺎﻩُ ﻓِﻰ ﻛُﻞِّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ، ﻓَﻴُﺪَﺍﺭِﺳُﻪُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ
. ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ

“Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada setiap
malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Al
Qur’an bersamanya.” (Riwayat Al Bukhari)
Demikianlah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bermudarasah, membaca Al Qur’an bersama Malaikat
Jibril alaihissalam di luar shalat. Dan ternyata itu
belum cukup bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
beliau masih merasa perlu untuk membaca Al Qur’an
dalam shalatnya. Anda ingin tahu, seberapa banyak
dan seberapa lama beliau membaca Al Qur’an dalam
shalatnya?
Simaklah penguturan sahabat Huzaifah radhiallahu
‘anhu tentang pengalaman beliau shalat tarawih
bersama Rasulillah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Pada suatu malam di bulan Ramadhan, aku shalat
bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di
dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau
memulai shalatnya dengan membaca takbir,
selanjutnya beliau membaca doa:

ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﺫُﻭ ﺍﻟﺠَﺒَﺮُﻭﺕ ﻭَﺍﻟْﻤَﻠَﻜُﻮﺕِ ، ﻭَﺫُﻭ ﺍﻟﻜِﺒْﺮِﻳَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻌَﻈَﻤَﺔِ

Selanjutnya beliau mulai membaca surat Al Baqarah,
sayapun mengira bahwa beliau akan berhenti pada
ayat ke-100, ternyata beliau terus membaca.
Sayapun kembali mengira: beliau akan berhenti pada
ayat ke-200, ternyata beliau terus membaca hingga
akhir Al Baqarah, dan terus menyambungnya dengan
surat Ali Imran hingga akhir. Kemudian beliau
menyambungnya lagi dengan surat An Nisa’ hingga
akhir surat. Setiap kali beliau melewati ayat yang
mengandung hal-hal yang menakutkan, beliau
berhenti sejenak untuk berdoa memohon
perlindungan. …. Sejak usai dari shalat Isya’ pada
awal malam hingga akhir malam, di saat Bilal
memberi tahu beliau bahwa waktu shalat subuh telah
tiba beliau hanya shalat empat rakaat.” (Riwayat
Ahmad, dan Al Hakim)
Demikianlah cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam memperingati turunnya Al Qur’an pada bulan
ramadhan, membaca penuh dengan penghayatan
akan maknanya. Tidak hanya berhenti pada
mudarasah, beliau juga banyak membaca Al Qur’an
pada shalat beliau, sampai-sampai pada satu raka’at
saja, beliau membaca surat Al Baqarah, Ali Imran
dan An Nisa’, atau sebanyak 5 juz lebih.
Inilah yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam pada bulan Ramadhan, dan demikianlah cara
beliau memperingati turunnya Al Qur’an. Tidak ada
pesta makan-makan, apalagi pentas seni, nyanyi-
nyanyi, sandiwara atau tari menari dll...
Wallahu'alam...

SEPARUH RAMADHAN

SEPARUH RAMADHAN

Lihatlah indahnya rembulan dilangit.. 
Purnama bersinar penuh pertanda separuh Ramadhan telah kita jalani.

Lalu....

Sejenak tengoklah mushaf al-Qur'an.
Berapa lembar yang "sempat" kita baca dan tadaburi.

Separuh juga khan...?
Bahkan lebih...
Semoga...

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Bacalah al-Qur'an karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya...”
(HR. Muslim: 1871)

Sebagian ulama berkata,

"Barangsiapa yang tidak membaca al-Qur'an saat bulan Ramadhan maka di bulan selainnya lebih terlalaikan lagi..."

Masih belum terlambat bagi kita memperbaiki diri.

Entah...
Akankah tahun esok kita bersua kembali dengan Ramadhan...?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“... dan celaka seseorang yang mendapatkan bulan Ramadhan, kemudian melewatinya sebelum dosa-dosanya diampuni...”

(Hasan shahih, HR at-Tirmidzi: 3545)